Seks Aman dan Terhindar dari HIV dengan 3 Rumus Ini
Terkena penyakit HIV ibarat mimpi buruk tak berkesudahan bagi siapa saja. HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Suatu virus yang melumpuhkan sistem imun tubuh sehingga tubuh tidak mampu melawan infeksi dan penyakit. Kondisi ini menimbulkan dampak yang sangat fatal hingga berujung kematian.
HIV berkembang dan hidup dalam cairan tubuh seperti darah, cairan vagina, serta air mani. Penularannya dapat melalui beberapa faktor. Antara lain; hubungan seks, transfusi darah, jarum suntik narkoba, atau dari ibu yang terjangkit HIV kepada bayi dalam kandungannya.
Nama HIV kerap disamakan dengan AIDS. Padahal ada sedikit perbedaaan. HIV merupakan nama virus. Sedangkan AIDS adalah gejala-gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh infeksi HIV.
Pengidap HIV memerlukan pengobatan dengan antitetroviral (ARV) untuk menurunkan jumlah virus HIV agar tidak masuk ke dalam stadium AIDS.
Data yang dihimpun Kemenkes pada 2012 menunjukkan, dari 240 juta penduduk Indonesia, 6.7 juta pria pernah membeli seks. Dan 4.9 juta wanita menikah dengan pria berisiko tinggi.
Selain itu, gelombang tiga epidemi HIV di Indonesia dari tahun 2007 sampai sekarang adalah penularan melalui heteroseksual. Yakni dari laki-laki pembeli seks kepada istri/pasangan, serta dari ibu yang HIV kepada bayi.
Mengutip dari situs www.depkes.go.id, Staf Ahli Menkes Bidang Perlindungan Faktor Risiko Kesehatan, dr. R. Triono Soendoro, Ph.D mengatakan, di Indonesia jumlah perempuan yang terdeteksi virus HIV akan terus meningkat. Karena penyebab utama penularan HIV adalah melalui hubungan heteroseksual.
Dokter Triono juga menyebutkan bahwa stigma masyarakat yang menganggap bahwa HIV/AIDS hanya dialami Pekerja Seks Komersial (PSK) tidak benar. Karena perempuan yang tidak berperilaku demikian dapat pula berisiko terinfeksi HIV dari suami yang suka ‘jajan’.
Hingga kini, para ilmuwan belum menemukan obat untuk HIV AIDS. Tindakan medis yang diberikan kepada ODHA (Orang Dalam HIV AIDS) adalah memberikan terapi dan pengobatan untuk mengendalikan HIV dalam tubuh agar dapat bertahan hidup lebih lama dan meningkatkan kualitas hidupnya.
Untuk menanggulangi HIV AIDS, pemerintah melalui Kemenkes meluncurkan program 3 ZERO yang ditarget pencapaiannya pada tahun 2030. Yakni; Zero New HIV infection, Zero AIDS related death, serta Zero discrimination.
Ibarat sedia payung sebelum hujan, tindakan pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati. Karenanya, melindungi diri agar terhindar dari penularan HIV dan IMS (Infeksi Menular Seksual) adalah langkah terbaik.
Senada dengan hal ini, Kondom Sutra mengadakan kampanye sosial dengan tajuk Ubah Hidup Lo (#UbahHidupLo), yang bertujuan mengedukasi masyarakat agar mengubah gaya hidupnya menjadi lebih sehat. Program yang berlangsung sepanjang tahun 2017 tersebut melakukan pendekatan dengan rumus TTM: Tahan Diri, Tetap Setia, dan Main Aman.
Daniel Tirta, Brand Manager Kondom Sutra, menjelaskan, “Tahan Diri adalah dengan tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah, Tetap Setia dengan pasangan Anda, dan yang terakhir Main Aman atau selalu menggunakan kondom pada saat melakukan hubungan seksual berisiko.”
Lebih lanjut Daniel menjelaskan bahwa sebagai merek kondom terdepan di Indonesia, Sutra berupaya membantu pemerintah untuk ikut serta menanggulangi HIV, “Sesuai dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG 2030), Kementerian Kesehatan RI telah menargetkan untuk menurunkan angka infeksi baru HIV pada tahun 2030, menurunkan angka kematian terkait HIV, serta menghapus stigma terkait dengan HIV-AIDS di Indonesia. Untuk itu, Sutra perlu mendukung pemerintah dalam menyukseskan tujuan global tersebut melalui kampanye #UbahHidupLo ini.”
Terkait dengan pemakaian kondom, sebagian orang tidak menyukai berhubungan seks menggunakan kondom, karena ibarat makan makanan hambar. Namun, Dr. Frascino, konsultan kesehatan dari www.thebody.com menyanggah, “Anda tentu jauh tidak suka apabila HIV bersarang di tubuh Anda.” (Alika Rukhan)
Foto: Pixabay
Baca juga : Bila Anak Bertanya tentang HIV AIDS
Senada dengan hal ini, Kondom Sutra mengadakan kampanye sosial dengan tajuk Ubah Hidup Lo (#UbahHidupLo), yang bertujuan mengedukasi masyarakat agar mengubah gaya hidupnya menjadi lebih sehat. Program yang berlangsung sepanjang tahun 2017 tersebut melakukan pendekatan dengan rumus TTM: Tahan Diri, Tetap Setia, dan Main Aman.
Daniel Tirta, Brand Manager Kondom Sutra, menjelaskan, “Tahan Diri adalah dengan tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah, Tetap Setia dengan pasangan Anda, dan yang terakhir Main Aman atau selalu menggunakan kondom pada saat melakukan hubungan seksual berisiko.”
Lebih lanjut Daniel menjelaskan bahwa sebagai merek kondom terdepan di Indonesia, Sutra berupaya membantu pemerintah untuk ikut serta menanggulangi HIV, “Sesuai dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG 2030), Kementerian Kesehatan RI telah menargetkan untuk menurunkan angka infeksi baru HIV pada tahun 2030, menurunkan angka kematian terkait HIV, serta menghapus stigma terkait dengan HIV-AIDS di Indonesia. Untuk itu, Sutra perlu mendukung pemerintah dalam menyukseskan tujuan global tersebut melalui kampanye #UbahHidupLo ini.”
Terkait dengan pemakaian kondom, sebagian orang tidak menyukai berhubungan seks menggunakan kondom, karena ibarat makan makanan hambar. Namun, Dr. Frascino, konsultan kesehatan dari www.thebody.com menyanggah, “Anda tentu jauh tidak suka apabila HIV bersarang di tubuh Anda.” (Alika Rukhan)
Foto: Pixabay
Baca juga : Bila Anak Bertanya tentang HIV AIDS