Perut Belum Kembali Rata Setelah Melahirkan, Hindari 4 Hal Ini
Perut yang tetap besar dan belum kembali ke ukuran semula menjadi keluhan beberapa orang setelah melahirkan. Tak sedikit Mama yang mengeluhkan bahwa walaupun berat badannya sudah kembali turun ke ukuran semula, bentuk perutnya masih belum kempes atau rata.
Hal ini umumnya disebabkan oleh diastatis recti, yakni kondisi melemahnya jaringan pengikat otot perut, yakni linea alba, sehingga perut kehilangan elastisitasnya. Dalam kondisi tersebut, elastisitas abdominal atau otot perut Anda hilang karena telah terpisah selama kehamilan.
Bentuk dan ukuran perut yang belum kembali rata tersebut barangkali mengganggu kepercayaan diri Anda. Namun, ada masalah yang lebih dari itu. Courtney Wyckoff, seorang certified personal trainer dan corrective exercise specialist yang mengkhususkan diri di bidang prenatal dan pospartum sekaligus pendiri MommaStrong mengatakan bahwa mommy tummy pasca melahirkan ini bukan hanya masalah estetika, melainkan perkara mobilitas dan fungsi. Pasalnya, diastatis recti dapat menyebabkan kesulitan mengendalikan buang air atau yang disebut dengan inkonentinensia urin, nyeri, bahkan ketidaknyamanan saat berhubungan seks.
Merangkum dari Jenn Green, seorang instruktur kebugaran pasca kelahiran dan pendiri Baby Mama Fitness, berikut ini adalah hal sebaiknya Anda hindari untuk meminimalkan risiko diastatis recti:
1. Langsung Kebut Latihan
Banyak yang berpikir bahwa untuk mengembalikan ukuran dan bentuk perut, maka penting untuk segera melakukan latihan. Namun, berhati-hatilah. Sebab, bila gerakan yang melibatkan otot perut dilakukan secara salah, maka diastatis recti dapat semakin parah.
Green menyarankan agar Anda diperiksa oleh dokter kandungan untuk mengatahui apakah otot perut Anda dan otot dasar panggul berfungsi dengan baik. Sebaiknya, Anda juga jangan asal melakukan olahraga. Konsultasikan dulu pada ahli,
Baca juga: Frekuensi dan Durasi Olahraga yang Tepat
2. Diet, diet, dan Diet
Diet adalah salah satu cara yang efektif untuk mengontrol berat badan. Namun, perlu diperhatikan bahwa ada beberapa kondisi di mana Anda tidak disarankan untuk melakukan diet, salah satunya saat sedang menyusui.
Setelah melahirkan, selain untuk kebutuhan produksi ASI, tubuh Anda juga membutuhkan protein dan lemak sehat sebagai bahan bakar untuk menjaga otot.
Baca juga: Perut Jadi Rata Karena Olahraga atau Diet?
3. Melakukan Aktivitas Berat Segera
Kewajiban di rumah sebagai seorang ibu, istri, sekaligus home maker mungkin menuntut Anda untuk sesegara mungkin beraktivitas seperti biasa setelah melahirkan. Akan tetapi, sabarlah untuk tidak segera melakukan aktivitas berat. Sebaiknya, bagi Anda yang melahirkan dengan cara caesar, tunggulah setelah beberapa minggu sebelum memulai aktivitas kembali. Hal ini bertujuan untuk menghindari tekanan yang berlebihan pada otot perut dan dasar panggul.
4. Tidak Peduli Postur Tubuh
Setelah kehadiranya, anak pasti menjadi fokus utama Anda. Jujur saja, mengurus bayi bukan satu-satunya pekerjaan Mama bukan? Ada dapur yang harus mengepul, ada anak sulung yang harus diurus, ada rumah yang juga butuh sentuhan Mama. Tak jarang Mama melakukan banyak hal sambil menggendong atau menyusui. Bahkan, Mama juga sering mencari posisi ternyaman agar bisa menyusui sambil mengerjakan hal lain seperti membalas pesan di ponsel atau membaca buku sejenak.
Jangan sampai hal ini membuat Anda mengesampingkan postur tubuh yang baik, misalnya membungkuk saat menyusui, punggung terlalu membungkuk saat mengangkat bayi, menggendong bayi terus menerus di depan sehingga memberi tekanan pada perut Anda. Ini dapat memperbesar risiko diastatis recti.
Baca juga:
8 Kesalahan yang Menyebabkan Postur Buruk
Memilih Olahraga Tepat Sesuai Siklus Menstruasi
Perbedaan Hasil Olahraga Siang dan Malam
6 Hadiah Papa Untuk Sang Istri Yang Akan Melahirkan
Ibu Hamil yang Keputihan Berisiko Melahirkan Prematur
LTF
FOTO: SHUTTERSTOCK
Topic
#duniamama #kesehatan #selfcare