Perselingkuhan Suami, Haruskah Dimaafkan?
Perselingkuhan ibarat badai dahsyat yang menghantam bahtera rumah tangga. Ketika itu, hubungan suami istri yang tak peduli berapa lama telah terbina, terancam kandas.
Nafa Urbach menjadi salah seorang yang perkawinannya dihantam badai perselingkuhan. Tampaknya sebab tak kuasa menahan luka batin yang ditorehkan Zack Lee, suaminya, saat berselingkuh dengan wanita lain, selebritas itu akhirnya melayangkan gugatan cerai.
Namun, Nafa Urbach mengaku tidak menyesal menikah dengan Zack Lee. Melalui instagram story di akun pribadi Nafa, ia menulis : "Saya tidak pernah menyesal menikah dengan Zack, saya bersyukur dan tetap menghormati beliau, so yang bilang saya menyesal itu tidak pernah terlintas dalam hati dan pikiran saya, bagaimana pun keadaan kami saat ini. Dia begitu mempunyai peran yang besar dalam hidup saya."
Sebagai sesama wanita, Anda tentu bersimpati dengan pernyataan Nafa yang terkesan tetap bersikap positif meski dirinya dikhianati Zack Lee. Namun, bagaimana jika Anda sendiri berada di posisi Nafa? Umumnya ada dua kemungkinan sikap: berseteru dan membenci mantan pasangan, atau memaafkan meski luka batin tak terperi.
Memang sulit, Ma, memaafkan seseorang yang terang-terangan berbuat curang, dan menghancurkan kepercayaan kita selama ini. Namun Anda sadari atau tidak, ketika kita berusaha memberi maaf dan berlapang dada, itu justru akan menguntungkan Anda sebagai orang yang setia. Sebaliknya, menyimpan dendam dan amarah, seperti memasukkan racun pada hati yang membuat tak kunjung move on.
Dilansir dari talkspace.com, memaafkan pasangan yang berselingkuh bukan berarti melupakan perbuatannya. Tetapi alasan Anda memberi maaf adalah karena memerhatikan kesehatan mental Anda sendiri. Karena memberi maaf juga merupakan bagian perjalanan hidup setelah seseorang menyakiti Anda dengan cara yang memalukan.
Ketidaksanggupan memaafkan justru membuat hidup Anda terus dihantui dengan kecurangan dan ketidakadilan yang dilakukan pasangan. Padahal ada banyak hal yang lebih layak Anda pikirkan daripada betapa marahnya Anda pada perselingkuhan itu. Meski awalnya sulit untuk memulai, namun percayalah hasilnya akan sangat positif bagi perkembangan mental Anda.
Sebagai contoh, Anda dapat bersyukur masih ada anak-anak dan keluarga yang mencintai Anda. Alihkan fokus Anda pada mereka sehingga tidak tersisa lagi ruang untuk kebencian di hati Anda.
Baca juga: 4 Tanda Bahaya Pasangan Selingkuh
Selain itu, mengampuni akan membuat Anda sehat. Amarah dan energi negatif memengaruhi kesehatan fisik dan mental Anda. Menurut Mayo Clinic, memberi maaf akan mendatangkan manfaat bagi tubuh Anda berupa: mengurangi stres dan rasa cemas, sistem kekebalan tubuh lebih kuat, tingkat kesehatan jantung lebih baik, dan terhindar dari gejala depresi.
Untuk diketahui, memberi maaf bisa jadi tidak terkait dengan keputusan bercerai atau memilih melanjutkan hubungan perkawinan. Tapi jika Anda berniat mempertahankan rumah tangga, pemberian maaf adalah dasar sebelum Anda meletakkan kepercayaan kembali pada pasangan. Tapi andai keputusan bercerai menjadi pilihan, memaafkan tetap berdampak baik bagi mental Anda sendiri. (Alika Rukhan)