Pendapat Mama Bila Ibu Kota Pindah dari Jakarta
Beberapa waktu lalu, sebuah wacana kepindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke kota lain kembali mencuat. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro menargetkan kajian pemindahan ibu kota dari Jakarta ke wilayah baru di luar Pulau Jawa akan selesai tahun ini.
Bambang menyebut ada beberapa kota kandidat yang berpotensi menjadi ibu kota baru. Ia mengakui salah satu kandidat ibu kota baru adalah Palangkaraya, Kali mantan Tengah.
Ia menambahkan, Pulau Jawa terlalu mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Saat ini perekonomian di Jawa lebih banyak terkonsentrasi di kawasan Jabodetabek atau DKI Jakarta, belum merata ke seluruh lapisan.
Bambang juga menyampaikan bahwa ibu kota pemerintahan dipindahkan dari Jakarta, Jakarta akan tetap berfungsi sebagai pusat utama bisnis di Indonesia. Kendati demikian, Presiden Jokowi tampaknya serius ingin segera merealisasikan rencana besar ini.
Seperti yang telah diketahui, Jakarta memang saat ini sudah terlalu padat untuk menampung berbagai aktivitas sebagai pusat pemerintahan. Selain banyaknya aktivitas politik, bisnis, juga semakin padatnya jumlah penduduk.
Mendengar berbagai wacana pemerintah akan kepindahan ibu kota, banyak sekali masyarakat berpendapat. Tidak sedikit yang setuju dan banyak pula yang menolak kepindahan ibu kota ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Lalu apa saja alasan mereka? Berikut testimoni beberapa Mama dari komunitas Parenting.
“Kalau ibu kota dipindahkan ke Palangkaraya artinya pusat pemerintahan akan pindah kesana, belum tahu prosesnya seperti apa? Apakah akan lebih teratur atau sebaliknya. Kita percayakan saja pada pemerintah. Harapannya sebagai rakyat biasa semoga pemerintah sudah mempersiapkan dengan matang dan memperhitungkan semua kendala yang ada berikut solusinya melalui beberapa penelitian dan percobaan. Yang rakyat inginkan, semua wacana yang dikeluarkan pemerintah bertujuan untuk kepentingan dan kebaikan seluruh rakyatnya, semoga akses untuk mendapatkan fasilitas birokrasi tidak akan sulit”, ujar Mama Ria Ratna Mulia.
Senada dengan Mama Ria, Mama Destin Olivero yang menginginkan kepindahan ibu kota juga, “Setuju, Jakarta sudah terlalu kumuh. Supaya daerah lain juga ikut maju, pembangunan dan perekonomian jadi merata nggak selalu fokus di Jakarta,” katanya.
Berbeda dari Mama Rizki dan Egah, ia berharap ibu kota tidak dipindah ke Palangkaraya, alasannya karena suami kerja di kantor pusat nantinya akan ikut pindah juga dan keluarga besar semua berada di Jakarta.
Jika kita melihat ke belakang, kepindahan ibu kota Jakarta ini ternyata sudah lebih jauh direncanakan oleh Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno. Namun, rencana tersebut belum sempat terealisasi karena jatuhnya Orde Lama. Bila kepindahan ibu kota tahun ini terealisasi, kita berharap semoga segalanya tetap berjalan dengan baik.(Desi)
baca juga: Ajak Anak Menjelajah The World Of Ghibli Jakarta Exhibition
foto. pixabay.com
Bambang menyebut ada beberapa kota kandidat yang berpotensi menjadi ibu kota baru. Ia mengakui salah satu kandidat ibu kota baru adalah Palangkaraya, Kali mantan Tengah.
Ia menambahkan, Pulau Jawa terlalu mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Saat ini perekonomian di Jawa lebih banyak terkonsentrasi di kawasan Jabodetabek atau DKI Jakarta, belum merata ke seluruh lapisan.
Bambang juga menyampaikan bahwa ibu kota pemerintahan dipindahkan dari Jakarta, Jakarta akan tetap berfungsi sebagai pusat utama bisnis di Indonesia. Kendati demikian, Presiden Jokowi tampaknya serius ingin segera merealisasikan rencana besar ini.
Seperti yang telah diketahui, Jakarta memang saat ini sudah terlalu padat untuk menampung berbagai aktivitas sebagai pusat pemerintahan. Selain banyaknya aktivitas politik, bisnis, juga semakin padatnya jumlah penduduk.
Mendengar berbagai wacana pemerintah akan kepindahan ibu kota, banyak sekali masyarakat berpendapat. Tidak sedikit yang setuju dan banyak pula yang menolak kepindahan ibu kota ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Lalu apa saja alasan mereka? Berikut testimoni beberapa Mama dari komunitas Parenting.
“Kalau ibu kota dipindahkan ke Palangkaraya artinya pusat pemerintahan akan pindah kesana, belum tahu prosesnya seperti apa? Apakah akan lebih teratur atau sebaliknya. Kita percayakan saja pada pemerintah. Harapannya sebagai rakyat biasa semoga pemerintah sudah mempersiapkan dengan matang dan memperhitungkan semua kendala yang ada berikut solusinya melalui beberapa penelitian dan percobaan. Yang rakyat inginkan, semua wacana yang dikeluarkan pemerintah bertujuan untuk kepentingan dan kebaikan seluruh rakyatnya, semoga akses untuk mendapatkan fasilitas birokrasi tidak akan sulit”, ujar Mama Ria Ratna Mulia.
Senada dengan Mama Ria, Mama Destin Olivero yang menginginkan kepindahan ibu kota juga, “Setuju, Jakarta sudah terlalu kumuh. Supaya daerah lain juga ikut maju, pembangunan dan perekonomian jadi merata nggak selalu fokus di Jakarta,” katanya.
Berbeda dari Mama Rizki dan Egah, ia berharap ibu kota tidak dipindah ke Palangkaraya, alasannya karena suami kerja di kantor pusat nantinya akan ikut pindah juga dan keluarga besar semua berada di Jakarta.
Jika kita melihat ke belakang, kepindahan ibu kota Jakarta ini ternyata sudah lebih jauh direncanakan oleh Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno. Namun, rencana tersebut belum sempat terealisasi karena jatuhnya Orde Lama. Bila kepindahan ibu kota tahun ini terealisasi, kita berharap semoga segalanya tetap berjalan dengan baik.(Desi)
baca juga: Ajak Anak Menjelajah The World Of Ghibli Jakarta Exhibition
foto. pixabay.com