Mau Jadi Momfluencer, Bangun Personal Branding Dulu!

Aktif berselancar di media sosial? Jangan hanya memanfaatkannya untuk sekadar scrolling saja, Ma. Media sosial bisa menjadi lahan tambahan finansial, lho, bila dimanfaatkan secara optimal.

Lihat saja betapa banyaknya influencer yang semakin naik daun dan banyak mendapat endorsement atau digandeng oleh brand untuk bekerja sama. Zivanna Letisha, Founder @kitajuara.id, Presenter, dan Momfluencer, mengatakan bahwa untuk menjadi seorang influencer atau momfluencer, Anda harus punya kekuatan konten yang bisa dibagikan kepada pengikut.

Zivanna sendiri menuturkan pengalamannya bahwa dirinya tidak pernah secara khusus berniat untuk menjadi influencer. “Tapi, aku suka berbagi,” ujarnya. Ia menambahkan, “Kenapa seseorang disebut influencer itu karena ada hal-hal kecil yang dilakukan secara sadar atau tidak sadar yang ternyata memengaruhi atau memberikan inspirasi pada orang lain. Itu (influencer) adalah label yang diberikan orang lain pada kita,” tuturnya.

Akan tetapi, ia tidak memungkiri bahwa pengaruh kontennya terhadap pengikut yang jumlahnya semakin meningkat dapat mendatangkan penghasilan tambahan. “Yang awalnya berbagi, dari situ bisa mendapatkan uang tambahan di samping pekerjaan tetap,” ujarnya.

Utamakan Konten

Zivanna mengatakan bahwa untuk meningkatkan jumlah pengikut, Anda harus memiliki konten positif, inspiratif, dan berdampak. “Bagikanlah hal yang kira-kira mendatangkan manfaatnya lebih banyak,” ujarnya. Ia mencontohkan bahwa para Mama bisa berbagi tentang menu MPASI anaknya, pakaian nyaman untuk anak, maupun inspirasi bermain bersama anak.

“Punya followers banyak itu artinya buat aku tanggung jawab buat kita untuk bikin konten yang lebih positif,” ucapnya. Ia menerangkan, “Jadi terkenal bukan artinya hidup enak. Justru, dengan bertambahnya follower, jadi lebih terkenal, kita harus bisa lebih bersikap di publik sosial media. Semua interaksi kita jadi lebih mudah dinilai orang.”

Butuh Personal Branding

Zivanna mengakui bahwa hal yang penting dilakukan dalam membangun jalan menjadi momfluencer adalah membangun personal branding. Ia menjelaskan bahwa personal branding adalah citra atau image yang diri kita tampilkan sehingga membentuk persepsi di publik tentang siapa kita.

Puteri Indonesia 2008 ini menyebut bahwa personal branding di media sosial sudah diibaratkan sebagai curriculum vitae (CV) ke-2. “Di sini bisa lihat karakter dan segala macam,” ujarnya. Menurutnya, personal branding adalah cara merepresentasikan diri sendiri dengan baik agar tujuannya tercapai.

Misal, bila Anda ingin menunjukkan citra sebagai orang yang hidup sehat, maka Anda perlu membangun personal branding yang berisi cerita kehidupan sehari-hari Anda seperti olahraga, menu makanan sehat, hingga aktivitas ramah lingkungan.

Jujur pada Diri Sendiri

Akan tetapi, Zivanna berpesan bahwa personal branding jangan sampai terlalu dibuat-buat sehingga menjadi sangat jauh dari kehidupan yang nyata. “Kalau mau memanfaatkan sosial media untuk menunjang karier, mendapat pekerjaan, mendapat uang tambahan, pertama kali harus jujur sama diri sendiri,” ujarnya.

“Membuka diri kita yang sebenarnya itu bagi sebagian orang sulit. Sosial media itu, kan, public space dan nggak semua orang nyaman membuka diri. Kalau tidak merasa nyaman, jangan dipaksa. Jangan melakukan sesuatu demi dapat endorse-an. Itu aku big no, nggak pernah agree,” tandasnya.

Ia berpesan, “Kalau pun angle-nya uang, uang itu dikesampingkan dulu. Tetap yang pertama adalah berbagi dan memberikan manfaatnya. Setelah itunya (konten dan manfaat) sudah ter-deliver, money will follow. Itu sudah rule yang nggak usah diragukan lagi.”

“Tambahan dari endorse-an, digandeng sama brand, itu anggap saja tambahan dari niat kita berbagi,” tambahnya. Ia menerangkan, “Brand itu akan plih-pilih, kok, siapa yang akan dia pakai untuk bisa mempresentasikan brand-nya. Di situ personal branding-nya masuk.”