Ide Kencan Romantis Bersama Suami
Maunya, sih, meski telah memiliki anak, Anda tetap bisa berkencan romantis dengan suami. Tetapi, apa daya, di tengah kesibukan menjadi mama dan papa, keinginan tersebut pun terpaksa Anda buang jauh-jauh. Jangankan berkencan, setelah seharian bekerja di kantor, lantas berbelanja bulanan ke supermarket, mengajak main si kecil atau menemani ia belajar, menyiapkan makanan atau keperluan lain buat seluruh keluarga, membereskan rumah yang berantakan karena mainan si kecil berserakan, yang Anda inginkan cuma segera merebahkan diri di atas kasur, dan terlelap sampai pagi. Begitu setiap hari. Bahkan di akhir pekan atau long weekend pun, waktu Anda habis untuk keluarga, entah jalan-jalan ke mal, main ke playground, atau malah ke dokter anak karena si kecil sakit maupun perlu divaksinasi wajib dan tambahan. Seluruh perhatian dan waktu Anda pun seolah hanya tercurah untuk si kecil, sementara untuk pasangan Anda, nyaris tak tersisa.
John Jacobs, M.D., konselor pernikahan asal New York City, dan penulis buku All You Need is Love and Other Lies About Marriage, dalam sebuah artikel di www.parenting.com, mengungkapkan, “Pasangan suami-istri sering kali menganggap kehadiran anak-anak akan memperkuat tali perkawinan, tetapi kenyataannya, mereka merupakan ‘ancaman’ yang serius bagi perkawinan. Transisi dari couplehood ke parenthood rupanya menjadi salah satu penyebab stres terbesar dalam kehidupan perkawinan.”
Meski akan berkurang seiring perjalanan waktu, stres tersebut tak lantas lenyap begitu saja. Hal itu, menurut John lagi, paling sering karena orang tua ingin selalu melindungi dan mengawasi anak-anak agar tak ada hal buruk menimpa mereka. “Kita pun menjadi masyarakat yang sangat fokus kepada kesejahteraan emosional anak-anak kita saja,” katanya.
Kadangkala bahkan terlalu fokus. Maka, tak mengherankan, jika semakin banyak waktu yang dihabiskan anak-anak, semakin sedikit waktu yang Anda miliki untuk fokus kepada kesejahteraan pasangan Anda – dan ujung-ujungnya, kesejahteraan perkawinan Anda. Tenny Rosyaria, mama dari 2 putri yang berumur 7 tahun dan 4 tahun, membenarkan hal itu. Suaminya sempat merasa tidak ia perhatikan setelah anak kedua mereka lahir. “Suami saya pernah selingkuh, karena saya tidak pernah punya waktu untuknya,” ungkap Tenny. “Baru setelah kami berdua ngobrol, ternyata solusinya se-simple nge-date, alias quality time berdua. Se-simple makan malam setelah ngantor, nonton, nge-gym, minum di bar, sampai liburan yang terencana.”
Untuk liburan terencana berdua saja dengan suaminya, Tenny sengaja mencari lokasi yang tidak terlalu jauh dari Jakarta, “Biar pulangnya gampang, tetapi tetap, cari tempat yang agak terpencil dan jauh dari WiFi, biar lupa kerjaan. Misalnya, Pulau Macan di Kepulauan Seribu, Karimun Jawa. Paling jauh ke Singapura, nonton konser berdua saja.” Yang pasti, kata Tenny mengingatkan, Anda harus punya orang kepercayaan yang bisa menjaga anak-anak selama Anda dan pasangan liburan berdua, ya. Menitipkan anak-anak kepada keluarga bisa jadi opsi,” tambah Tenny.
“Keep romantic after marriage and have 2 kids memang tidak mudah, apalagi jika suami-istri sama-sama bekerja di luar rumah,” kata Deshie Dewi dari Semarang, Jawa Tengah. “Waktu adalah sesuatu yang sangat berharga. Makanya, saya dan suami berkomitmen waktu malam setelah anak-anak tidur adalah quality time untuk kami, dari hal simple, seperti melakukan hobi yang kami suka bersama-sama, sudah menjadi penjalin hubungan tetap kompak dan enjoy. Menonton film kesukaan bersama, ngemil makanan kesukaan bersama, buat kami sudah seperti kencan romantis setiap hari, tanpa meninggalkan anak-anak kesayangan kami.”
Apa lagi yang bisa Anda lakukan berdua saja dengan pasangan, sebagai ide kencan romantis tanpa anak-anak? Berikut ini adalah ide-ide dari para mama (dan juga papa) komunitas Parenting Indonesia untuk menjaga gelora cinta dalam kehidupan perkawinan, yang mungkin juga bisa Anda dan pasangan lakukan nanti.
Kencan di Siang Hari
- “Makan siang bareng, karena sekarang kantor saya satu gedung dengan kantor suami. Jalan ke tempat makan pun pasti harus selalu gandengan, sampai-sampai office boy kantor suami nyeletuk, ‘Biasa saja, dong, jalannya.” Hehehehe….” – Adisti Daramutia
- “Setiap Jumat, kami berdua have a long lunch date, dari pukul 12.00 sampai 14.30.” – Bulan Sastranegara
Ngobrol Saja
- “Dari kecil, anak-anak kami dijadwalkan tidur cepat, sekitar pukul 7 atau 8 malam. Jadi, malam-malam kami punya waktu untuk ngobrol berdua tentang segala hal.”– Arum Wulandari
- “Kalau saya, cukup luangkan waktu saat suami pulang kerja dan anak-anak sudah tidur semua. Kami berdua saling berbicara, dan disaat itulah momen yang romantis dan hemat biaya.” – Sifora Mangamis
Little Things Matter
- “Suami saya main gitar, sambil mengiringi saya menyanyi.” – Eve Hilda
- “Masak bareng untuk makan malam, dan ngobrol sampai pagi kisah cinta kami bedua, dari pertama kali kami bertemu.Honestly, he’s a romantic man.” – Santy Dewi
Curi Waktu Berdua
- “Sejak sampai di kantor masing-masing di pagi hari, saya dan suami terus chat lewat WhatsApp, dengan bahan obrolan yang cukup menggoda dan sedikit nakal, sampai tiba lagi di rumah malam hari. Kami pun jadi senyum-senyum sendiri, tidak sabar menunggu putri kami tidur.” – Verena Puspawardani
- “Olahraga jogging dan berenang menjadi ajang kebersamaan kami, bisa 4 hari dalam 1 minggu. Biasanya jogging sambil ngobrol dan bercanda. Setelah berolahraga, kami lanjut wisata kuliner ke tempat-tempat yang agak jauh dari tempat tinggal kami. Makanannya tidak perlu mahal, yang penting bersih dan enak. Di kaki lima pun jadilah. Setelah makan siang, kami pun pulang. Tubuh segar, perut kenyang. Sampai di rumah, setelah istirahat sebentar, kami mandi berdua, terus tinggal pelukan, deh.” – Yetty Sukmayati
Menikmati Alam
- “Karena saya dan suami sama-sama sibuk, sering dinas ke luar kota, jadi pas jemput di bandara, kami suka tiba-tiba ngacir pergi berdua liburan mendadak, unplanned, unscheduled.” – Lukita Wardhani
- “Camping dan duduk mengelilingi api unggun, sengaja pergi berdua saja, tidak bersama keluarga lain. Mau tidak mau, dapat quality time, apalagi camping di tempat terpencil yang tidak ada sinyal telepon, tidak diganggu oleh WhatsApp maupun Facebook.” – Shinta Dwiviyani Hallett
Foto: 123rf
Baca juga : Serunya Kencan Bareng Anak
Baca juga : Serunya Kencan Bareng Anak