4 Penyebab Utama Masalah Ketiak
Banyak orang berjibaku dengan masalah ketiak, misalnya saja warnanya yang cenderung gelap, kasar atau bruntusan, mudah bau, dan keringat berlebih. Bukan berarti karena jarang terlihat, kita jadi mengabaikan kesehatan dan tampilan ketiak.
Berbeda dengan kulit wajah atau bagian kulit lainnya, dengan atau tanpa kita sadari, kita mungkin tidak punya perhatian yang cukup untuk merawat kulit ketiak. Padahal masalah-masalah yang terjadi pada ketiak umumnya disebabkan oleh kebiasaan kita sendiri.
Penyebab masalah ketiak yang Anda alami bisa jadi saling berhubungan satu sama lain. Masalah pada satu hal dapat berdampak ke masalah lainnya. Apa saja yang menjadi penyebab utama masalah ketiak?
1. Mencukur & Waxing Bulu Ketiak
Mencukur bulu ketiak memang menjadi cara paling mudah. Kita akan dengan begitu saja mencukurnya apabila ingin menggunakan baju tanpa lengan atau saat ada acara tertentu. Namun tahukah Anda bahwa mencukur bulu ketiak sembarangan justru dapat menyebabkan ketiak menjadi lebih gelap?
Mencukur bulu ketiak justru akan membuat kulit ketiak semakin gelap akibat aktivitas gesekan yang melukai kulit. Selain itu, mencukur juga tidak menghilangkan akarnya.
Bagaimana dengan waxing? Mengutip Times, waxing walaupun dianggap sebagai cara terbaik untuk menghilangkan bulu ketiak, namun memiliki peran dalam membuat kulit ketiak menjadi gelap. Krim yang digunakan saat waxing dengan kandungan kimianya juga dapat mengakibatkan penggelapan.
2. Menyemprotkan Parfum ke Kulit Ketiak Langsung
Seperti yang kita tahu, parfum memiliki kandungan kimia. US Food and Drug Administration menyatakan bahwa unsur yang mengandung pengharum dalam suatu produk sangat berpotensi menyebabkan reaksi alergi atau sensitivitas bagi sebagian orang. Kadang kala, ketika kita menyemprotkan parfum langsung ke ketiak, ada sensasi panas dan sekian detik kemudian kulit ketiak menjadi kemerahan.
3. Tidak Menggunakan Antiperspirant
Merasa ketiak masih sering ‘basah’ atau ‘burket’ di bagian ketiak walau sudah memakai deodoran?
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh North Carolina Museum of Natural Science kepada tujuh belas laki-laki dan perempuan menunjukkan bahwa penggunaan antiperspirant dan deodoran memicu pertumbuhan mikroba di ketiak kita. Dalam penelitian ini, setiap peserta diuji coba dengan mengaplikasikan anti-perspirant dan dan deodoran. Hasilnya, orang yang menggunakan deodoran memiliki jumlah bakteri yang lebih banyak di ketiaknya dibandingkan dengan orang yang menggunakan antiperspirant.
Julie Horvath, Ph.D., ketua tim riset sekaligus kepala laboratorium genomic dan mikrobiologi di sana mengatakan bahwa hal tersebut tidak mengherankan. Ia menjelaskan bahwa antiperspirant dan deodoran memiliki kandungan dan sistem kerja yang berbeda. Deodoran memang memiliki bahan antimikroba yang dapat menangkal bau badan kita, namun tidak anti keringat. Sedangkan antiperspirant memiliki sistem kerja menjaga ketiak dengan mencegah keringat. Yang perlu digarisbawahi adalah bahwa pada dasarnya bakteri suka tempat yang lembap.
4. Tidak Membersihkan KetiakKotoran pada ketiak yang menumpuk serta sel-sel kulit mati dapat menyumbat folikel pada rambut ketiak. Hal ini dapat memicu peradangan apabila ada infeksi bakteri. Sisa parfum dan deodoran yang menempel justru dapat bertumpuk dan menjadi sel kulit mati yang membuat kulit ketiak terlihat menggelap. Selain itu juga bisa membuat bakteri berkembang biak.
Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah keringat tersebut?
- Selalu bersihkan ketiak setiap hari
Ketiak masih harum bukan berarti kita tidak perlu membersihkan ketiak. Apabila Anda tidak mandi, maka setidaknya bersihkan ketiak dengan menyekanya.
- Menggunakan losion pencukur bulu ketiak
- Melakukan scrub
- Menerapkan Hari Bebas Parfum & Deodoran
- Menggunakan Antiperspirant Berformula Ringan
Baca juga:
Cegah Kulit Keriput Berkat Kolagen
Hemat! Manfaatkan 7 Pelembap Kulit dari Bahan Dapur
Cegah Stretchmarks Di Kulit Dengan 5 Bahan Alami Ini
LTF
FOTO: FREEPIK
Topic
#duniamama #kesehatan #selfcare