4 Pilihan Diet Sehat
Melihat tubuh indah artis-artis Hollywood yang juga seorang Mama seperti J-Lo, Gisele Bundchen, dan Angelina Jolie, mungkin membuat Anda termotivasi untuk menurunkan berat badan yang melambung setelah melahirkan.
Tapi, seringkali para wanita yang sedang berdiet hanya asal melakukan diet dengan tidak makan sama sekali. Padahal, diet bukan berarti tidak makan dan ternyata diet ada jenis-jenisnya. Oleh sebab itu, sebelum berusaha menurunkan berat badan, coba cermati dulu beberapa jenis diet di bawah ini agar Anda dapat menentukan diet mana yang kira-kira paling tepat bagi Anda, sehingga hasilnya pun lebih maksimal.
The Zone Diet
Dicetuskan oleh: Barry Sears, ahli biokimia
Prinsip: Membagi asupan kalori dari karbohidrat, protein dan lemak dengan perbandingan 40:30:30. Menu sekali makan misalnya karbohidrat dari nasi merah, whole grains, sayuran atau buah seperti pisang, protein dari sepotong daging atau ikan sebesar telapak tangan Anda, dan lemak dari keju, minyak zaitun atau susu. Proporsi demikian dianggap ideal untuk efisiensi metabolisme dan keseimbangan hormonal. Menurut para ahli nutrisi, prinsip diet ini cukup mudah diikuti untuk jangka waktu lama.
Paleo Diet
Dicetuskan oleh: Dr. Loren Cordain, ahli nutrisi dan fisiologi olahraga.
Prinsip: Diet ala manusia gua jaman paleolitikum (sekitar 10.000 tahun lalu). Pada masa itu mereka makan daging hewan buruan dan buah atau sayur dari tanaman yang tumbuh liar. Jaman sekarang, pelaku diet paleo hanya makan daging, ikan, telur, sayuran, buah, jamur, kacang-kacangan dengan cara masak dibakar, dipanggang atau direbus.
Jenis makanan yang dihindari adalah semua processed foods, produk susu, garam, gula, dan minyak. Banyak ahli nutrisi berpendapat diet ini kurang cocok dijalankan dalam jangka panjang, tapi kalau tujuan Anda ingin menurunkan berat badan sekaligus menambah massa otot, diet ini bisa jadi pilihan. Akan lebih efektif bila dibarengi olahraga atau aktivitas fisik teratur.
Food Combining Diet
Dicetuskan oleh: Dr. William Howard Hay, dokter sekaligus ilmuwan.
Prinsip: Setiap kelompok makanan punya waktu cerna dan serap yang berbeda, karena tiap kelompok butuh enzim cerna yang berbeda. Disarankan untuk menyantap makanan dalam kelompok yang sama dalam satu kali waktu makan agar tidak timbul gangguan cerna dan penyerapan nutrisi lebih efektif.
Misalnya makan karbohidrat seperti nasi tidak boleh bersamaan dengan protein seperti daging. Makan nasi sebaiknya dikombinasi dengan sayur. Daging boleh disantap di jam makan lainnya, demikian juga dengan buah. Bagi yang awam soal nutrisi, memang agak ribet untuk menaati prinsip pengaturan makan dalam diet ini.
Dukan Diet
Dicetuskan oleh: Pierre Dukan, dokter.
Prinsip: Pola makan tinggi protein dan rendah kalori yang awalnya didesain untuk pasien penderita obesitas. Tak perlu menghitung asupan kalori asalkan yang Anda konsumsi adalah protein rendah lemak. Diet terdiri dari 4 fase, fase pertama hanya mengonsumsi protein, tahap kedua mengonsumsi protein dan sayuran, tahap ketiga ditambah konsumsi buah dan sedikit karbohidrat, tahap keempat menerapkan pola makan tinggi protein seumur hidup.
Diet ini cocok untuk menurunkan berat badan dalam waktu singkat, tapi karena pola asupan nutrisinya tidak seimbang sebaiknya tidak dilakukan dalam jangka waktu lama.