3 Kekeliruan Tentang Self Care
Menjadi ibu adalah pekerjaan dengan tingkat stres tinggi. Sebagai seorang Mama, Anda dituntut untuk bisa multitasking, memecah konsentrasi, dan melakukan banyak hal dengan cepat. Tentu saja itu semua menjadi sumber tekanan bagi Anda. Oleh karenanya, self care sangat penting untuk orang tua.
Katherine King, Psy.D., asisten profesor di William James College, Newton, Massachusetts menyayangkan bahwa masih banyak orang yang menyalahartikan self care dengan ikut kelas meditasi, pergi ke salon, ikut yoga, menyalakan lilin aroma terapi, dan lainnya. Sehingga, banyak yang menyerah duluan sebelum memenuhinya.
Psikolog klinis ini mengungkapkan tiga hal yang keliru dipahami mengenai self care :
1. Mahal dan Harus Punya Banyak Waktu Luang
“Banyak orang protes ketika mereka mendengar tentang gagasan self care karena mereka percaya tidak punya waktu untuk mengikuti kelas yoga, tidak punya uang untuk pijat, atau tidak punya energi untuk berolahraga,” ujar Katherine. Menurut Katherine, yang penting dari self care adalah bukan tentang apa yang bisa Anda lakukan selama beberapa jam dalam satu atau dua kali seminggu.
Katherine menggarisbawahi bahwa self care adalah mekanisme memberi sinyal kepada diri sendiri bahwa diri kita penting dalam hidup kita sendiri. Oleh karenanya, self care adalah tentang terhubung dengan diri sendiri. Ini dapat dilakukan dengan berbicara sendiri, menulis buku harian, membuat daftar apa yang Anda syukuri hari ini.
Tentu saja Anda tak perlu membuat jadwal yang terlalu ketat. Lakukan kapan pun Anda butuh untuk membangun suasana hati, menurunkan tingkat stres. Self care dengan langkah mudah ini dapat membantu Anda mencapai keseimbangan yang lebih baik dari gangguan emosional.
2. Self Care adalah Mengalihkan Diri
Perlu diketahui bahwa self care bukanlah tentang mengalihkan diri dari stres yang melanda. Beberapa orang mungkin memilih cuti untuk pergi keluar kota atau jalan-jalan seharian sebagai self care untuk mengalihkan diri dari sejenak dari tanggung jawab dan perasaan yang membuat stres. Namun, Katherine mengatakan, “Jika ini berlangsung terlalu lama, Anda mungkin menemukan bahwa Anda memiliki tumpukan pikiran dan perasaan yang belum diproses yang dapat menyebabkan stres atau kelelahan Anda memburuk, bukannya membaik.”
“Self care perlu melibatkan waktu untuk memikirkan jalan Anda melalui stres Anda dan merasakan emosi yang menyertainya,” ujarnya. Self care berarti memperhatikan emosi Anda dan memberi perhatian dan perhatian kepada mereka. Oleh karenanya, alih-alih mengalihkan diri dari stres, maka lebih baik terlibat dalam aktivitas yang secara langsung mengatasi stres Anda seperti latihan relaksasi yang dipandu atau mengobrol dan curhat bersama teman.
Katherine merekomendasikan kegiatan spesifik yang membantu proses emosional akan antara lain adalah menggambar, berbicara tentang stres Anda kepada teman atau terapis, berdoa atau latihan spiritual, menari, berolahraga, mendengarkan musik, atau menangis.
3. Yang Penting Bebas Sejenak
Beberapa orang merasa merdeka karena telah merawat diri mereka sendiri dengan membebaskan diri dari pekerjaan sejenak—entah hanya satu atau dua jam per minggu. Self care bukanlah tentang kebebasan semu seperti misalnya pijat selama satu jam dapat membebaskan Anda dari tugas sebagai seorang Mama.
Lebih dari itu, Menurut Katherine, self care—apa pun bentuk kegiatannya—sudah dilakukan dengan benar ketika Anda menjawab “Ya” kepada pertanyaan berikut : “Sudahkah saya mengakses pikiran dan perasaan saya sendiri, dan apakah saya memiliki perspektif yang lebih baik, rasa lega, atau pelepasan emosional, setelah melakukan kegiatan ini?
Self care Anda tak perlu harus sama dengan orang lain untuk sekadar ikut-ikutan. Anda perlu menemukan sendiri kegiatan yang benar-benar membantu Anda mengelola pikiran dan perasaan Anda agar lebih baik.
Baca juga:
Papa Juga Butuh Self Care
Cara Mudah Bebas Stres
6 Pengaruh Stres Terhadap Kesehatan Fisik dan Emosional Anda
7 Fakta tentang Hubungan Stres dan Pengasuhan
LTF
FOTO: FREEPIK