Tangan Bayi Masuk ke Mulut
Salah satu fase oral bayi adalah memasukkan tangan ke dalam mulut. Kebiasaan ini biasanya muncul pada usia 3 bulan ke atas. Kebiasaan ini memang bisa membuat bayi merasa nyaman dan aman.
Tapi, di lain sisi, kebiasaan “mengemut” jari bukanlah kebiasaan yang baik. Mengapa begitu? Merusak bentuk fisik jari dan gigi geligi, sedangkan dari sisi higienis berpotensi memasukkan kotoran, kuman atau mikroorganisme lain. Belum lagi, secara psikologis, anak sering mengalami “ketergantungan”.
Tidak mudah memang, karena bayi Anda bisa merasa terusik dan terancam rasa aman dan rasa nyamannya. Namun, babies are very smart! Dengan cepat mereka akan belajar.
Bagaimana caranya menghentikan tangan anak masuk mulut? Secara lembut, alihkan perhatiannya. Tidak ada teori yang baku ya, hanya saja Anda harus terus dan terus berupaya. Yang penting adalah Anda tetap konsisten. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Misalnya, Anda meraih tangan bayi Anda setiap kali dia akan memasukkannya ke mulut. Berikan ia mainan untuk digenggam, lalu Anda ajak mengobrol, bernyanyi, berdansa, dan lainnya.
Jika semua upaya sudah dilakukan, tetapi Anda masih juga gagal atau anak sangat rewel, barulah Anda boleh memberinya empeng. Tentunya, dengan syarat yang sangat ketat. Dengan pastikan kebersihannya, beritahu semua orang agar selalu mencuci tangan, jangan menyentuh dot empeng, jangan menaruh empeng secara`sembarangan, serta jangan jilat empeng jika kotor. Lalu, pelajari cara mensterilkan yang benar. Selain itu, miliki 3 – 4 empeng, serta pakailah secara bergantian (sehingga anak tidak tergantung hanya pada satu buah empeng!). Dan, usia 9 bulan, stop pemakaian empengnya. (Foto: dok. Feminagroup.)