Si Kecil Selalu Mengeces
Mengeces biasanya mulai saat bayi berusia 2-4 bulan dan terus berlanjut hingga menginjak usia satu tahun. Beberapa bayi belum tahu apa yang harus dilakukan dengan air liurnya, sehingga keluar begitu saja. Menurut dr. Luh Karunia Wahyuni, Sp. KFR (K), Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, kondisi bayi mengeces terjadi karena tiga hal. Pertama karena keadaan normal, seperti peralihan dari satu keterampilan ke keterampilannya yang lain. “Contohnya, saat bayi mulai mampu berjalan. Karena terlalu asyik mencoba kemampuan barunya itu, mereka sampai lupa menutup mulut dan mengeces. Itu juga terjadi pada peralihan keterampilan lainnya.” Yang kedua, karena ada penyumbatan atau infeksi di saluran pernapasan bagian atas yang menutup saluran pernapasan bagian atasnya. Dan yang terakhir, karena otot rahangnya lemah. Yuk, cari tahu penyebab si kecil terus mengeces!
Sariawan Mulut
Trauma pada rongga mulut bayi terjadi ketika si kecil tak sengaja mengigit lidah atau bagian dalam bibirnya. Gigitan itu kemudian bisa berubah menjadi sariawan dan menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman dalam mulut bayi. Akibatnya, si kecil jadi rewel dan mulutnya akan terus terbuka terus sehingga air liurnya mengalir tiada henti. Penyebab lainnya adalah kekurangan vitamin, seperti asam folat, zinc, dan B12, terlalu banyak mengonsumsi buah yang asam seperti jeruk dan tomat, dan terinfeksi virus.
Penyakit hidung
Penyakit pada hidung bayi, seperti hidung tersumbat, sinus, polip hidung, dan radang hidung membuat mereka kesulitan bernapas dan merasa tidak nyaman. Untuk itu, si kecil akan menggunakan mulutnya untuk menghirup udara. Kondisi mulut yang terbuka membuat anak kesulitan menelan air liur hingga mengakibatkan dia mengeces.
Radang epiglotitis
Radang epiglotitis adalah suatu infeksi pada epiglotis, yaitu tulang rawan berukuran kecil yang mencakup tenggorokan, yang mengalami pembengkakan sehingga aliran udara menuju organ paru-paru menjadi terhalang. Penyakit ini dapat menyebabkan penyumbatan saluran pernapasan dan jika fatal dapat menyebabkan kematian. Jika saluran pernapasan anak terganggu, tentu saja dia akan kembali menggunakan mulutnya untuk bernapas dan masalah ngeces yang terus-menerus mengalir akan muncul.
Sariawan Mulut
Trauma pada rongga mulut bayi terjadi ketika si kecil tak sengaja mengigit lidah atau bagian dalam bibirnya. Gigitan itu kemudian bisa berubah menjadi sariawan dan menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman dalam mulut bayi. Akibatnya, si kecil jadi rewel dan mulutnya akan terus terbuka terus sehingga air liurnya mengalir tiada henti. Penyebab lainnya adalah kekurangan vitamin, seperti asam folat, zinc, dan B12, terlalu banyak mengonsumsi buah yang asam seperti jeruk dan tomat, dan terinfeksi virus.
Penyakit hidung
Penyakit pada hidung bayi, seperti hidung tersumbat, sinus, polip hidung, dan radang hidung membuat mereka kesulitan bernapas dan merasa tidak nyaman. Untuk itu, si kecil akan menggunakan mulutnya untuk menghirup udara. Kondisi mulut yang terbuka membuat anak kesulitan menelan air liur hingga mengakibatkan dia mengeces.
Radang epiglotitis
Radang epiglotitis adalah suatu infeksi pada epiglotis, yaitu tulang rawan berukuran kecil yang mencakup tenggorokan, yang mengalami pembengkakan sehingga aliran udara menuju organ paru-paru menjadi terhalang. Penyakit ini dapat menyebabkan penyumbatan saluran pernapasan dan jika fatal dapat menyebabkan kematian. Jika saluran pernapasan anak terganggu, tentu saja dia akan kembali menggunakan mulutnya untuk bernapas dan masalah ngeces yang terus-menerus mengalir akan muncul.
Tumbuh gigi
Memasuki usia 6-9 bulan, gigi susu pertama bayi akan mulai tumbuh. Di masa ini, bayi akan memproduksi air liur dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya. Hal inilah yang membuat si kecil jadi lebih banyak mengeces. Akibat banyak mengeces, banyak bayi yang mengalami ruam di sekitar mulut, dagu, dan leher.
Radang amandel
Tonsil, yang populer dengan sebutan amandel, adalah jaringan kelenjar getah bening yang terletak di sisi kiri dan kanan tenggorok di dalam rongga mulut. Menurut dr. Ronny Suwento, Sp.THT dari Sub Departemen Telinga, Hidung, Tenggorok (THT) Komunitas, Departemen THT FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta, selain tonsil, adenoid yang letaknya di tenggorok bagian atas, juga merupakan jaringan kelenjar getah bening. Tonsil atau amandel berguna untuk menyaring bakteri agar tidak langsung masuk ke paru-paru. Ketika amandel dalam keadaan normal dan tidak membesar tidak akan mengganggu kesehatan anak. Masalah timbul jika amandel dan adenoid terlalu sering harus menangkal bakteri dan virus, sehingga keduanya malah mengalami infeksi. Infeksi inilah yang akan menyebabkan radang pada amandel yang disebut sebagai tonsilitas. Akibatnya, anak akan kesulitan menelan. Hal inilah yang dapat jadi pemicu air liur anak mengalir deras.
Otot rahang lemah
Bayi yang terlahir dengan otot rahang yang lemah akan sering mengeces dibandingkan dengan bayi lainnya. Biasanya bayi yang memiliki otot rahang lemas tidak mampu mengangkat rahang sehingga sulit baginya untuk menutup mulut. Hal inilah yang membuat air liurnya terus mengalir. Padahal, seharusnya manusia normal, termasuk anak-anak, akan menelan ludah 2 kali per menit saat sadar dan 1 kali per menit saat tidur. (DEN)
Foto: Fotosearch
Baca juga:
Penyebab Bayi Ngeces
Cegah Tangan Bayi Masuk ke Mulut
Memasuki usia 6-9 bulan, gigi susu pertama bayi akan mulai tumbuh. Di masa ini, bayi akan memproduksi air liur dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya. Hal inilah yang membuat si kecil jadi lebih banyak mengeces. Akibat banyak mengeces, banyak bayi yang mengalami ruam di sekitar mulut, dagu, dan leher.
Radang amandel
Tonsil, yang populer dengan sebutan amandel, adalah jaringan kelenjar getah bening yang terletak di sisi kiri dan kanan tenggorok di dalam rongga mulut. Menurut dr. Ronny Suwento, Sp.THT dari Sub Departemen Telinga, Hidung, Tenggorok (THT) Komunitas, Departemen THT FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta, selain tonsil, adenoid yang letaknya di tenggorok bagian atas, juga merupakan jaringan kelenjar getah bening. Tonsil atau amandel berguna untuk menyaring bakteri agar tidak langsung masuk ke paru-paru. Ketika amandel dalam keadaan normal dan tidak membesar tidak akan mengganggu kesehatan anak. Masalah timbul jika amandel dan adenoid terlalu sering harus menangkal bakteri dan virus, sehingga keduanya malah mengalami infeksi. Infeksi inilah yang akan menyebabkan radang pada amandel yang disebut sebagai tonsilitas. Akibatnya, anak akan kesulitan menelan. Hal inilah yang dapat jadi pemicu air liur anak mengalir deras.
Otot rahang lemah
Bayi yang terlahir dengan otot rahang yang lemah akan sering mengeces dibandingkan dengan bayi lainnya. Biasanya bayi yang memiliki otot rahang lemas tidak mampu mengangkat rahang sehingga sulit baginya untuk menutup mulut. Hal inilah yang membuat air liurnya terus mengalir. Padahal, seharusnya manusia normal, termasuk anak-anak, akan menelan ludah 2 kali per menit saat sadar dan 1 kali per menit saat tidur. (DEN)
Foto: Fotosearch
Baca juga:
Penyebab Bayi Ngeces
Cegah Tangan Bayi Masuk ke Mulut