Alasan Bayi Senang Menjambak Rambut
Jangan coba-coba mendekati Dean (7 bulan) dengan rambut terurai kalau tak ingin ditarik-tarik. Setiap kali ada yang mendekat, apalagi bila orang tersebut berambut panjang, tangan Dean pasti akan langsung terulur untuk ‘menjambak’. Tangan mungil itu mencengkeram erat dan menarik-narik, diiringi ocehan senang, dan seringkali diwarnai tawa lebar. “Haruskah saya khawatir dengan kebiasaannya itu?” tanya mamanya, Marsha, dari Sentul City, Sentul.
Sebetulnya, di usia ini anak belum benar-benar memahami apa yang ia lakukan. Mungkin awalnya ia hanya sekadar merasa senang bermain-main dengan rambut mama yang terasa lembut di tangan, dan berbau wangi. Hal itu membuatnya merasa tenang dan nyaman. Lama kelamaan, akhirnya ia jadi benar-benar senang ‘bermain-main’ dengan rambut siapa pun yang berada dalam jangkauannya.
Alasan lain mungkin karena pada usia ini bayi mulai belajar mengeksplorasi dunia di sekelilingnya melalui sentuhan. Ia menyentuh apa saja, menggenggam dan memainkannya. Ketika ia mendengar ada yang berteriak dan melihat ekspresi wajah berbeda saat ia menarik rambut seseorang, ia mengira hal itu lucu dan menyenangkan. Pantaslah kalau ia malah tertawa kegirangan.
Kadang-kadang hal ini juga dipicu oleh tindakan orang-orang di sekelilingnya. Bisa jadi, justru kakaknya yang sering ‘menyodorkan’ kepala supaya rambutnya bisa ditarik-tarik. Sang kakak lalu pura-pura menjerit sambil mengusap-usap perut si adik dengan hidungnya. Hal yang sama juga bisa terjadi saat ia bercanda dengan mama, dengan papa, atau dengan pengasuhnya. Pantaslah kalau ia kemudian jadi suka menjambak karena menganggap hal itu sebagai permainan yang menyenangkan.