Tangan dan Kaki Anak Panas
Mengapa tangan dan kaki balita bisa panas? Apakah ini gejala demam ataukah suatu penyakit?
Bagian tubuh yang banyak pembuluh darah (misalnya, ketiak, dahi, selangkangan, dan di telapak tangan) memang memiliki suhu yang sedikit lebih tinggi dibandingkan bagian tubuh yang lain.
Namun, berbagai referensi menganjurkan agar kita tidak menyatakan ada tidaknya peningkatan suhu tubuh berdasarkan perabaan tangan semata. Sebaiknya, gunakan termometer sehingga kita bisa tahu persis apakah anak benar-benar demam (suhu tubuhnya di atas 38°C atau tidak.
Jika anak memang demam, demam itu sendiri kebanyakan merupakan manifestasi adanya infeksi. Pada balita, kebanyakan demam karena infeksi virus, seperti ISPA atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Bila ISPA disertai batuk pilek, kemungkinannya adalah ia menderita common cold (selesma) atau flu (kalau demamnya tinggi).
Mengapa tubuh anak meningkat suhunya dan terjadi demam ketika mengalami infeksi? Karena demam adalah salah satu cara untuk memerangi infeksi dan ‘mengusir’ virus atau kuman. Jadi, demam merupakan ‘teman’ dan umumnya tidak berbahaya. Selama infeksi masih bercokol, secara berkala akan terjadi peningkatan suhu tubuh alias demam.
Demam ini biasanya berlangsung minimal selama 72 jam dan sifatnya seperti suatu siklus. Dalam satu hari terjadi pengulangan siklus tersebut. Diawali dengan menggigil, lalu suhu meningkat untuk beberapa lama dan suhu pun menurun dengan sendirinya. Kurang lebih 3 jam setelahnya, suhu akan kembali meningkat melalui menggigil dan siklus tersebut kembali berulang.
Catatan: Suhu tubuh saat demam di malam hari akan lebih tinggi ketimbang di siang hari karena dalam keadaan normal sekalipun suhu tubuh manusia di malam hari lebih tinggi daripada suhu tubuh di siang hari. Ketika suhu tubuh di malam hari lebih tinggi dari di siang hari, jangan langsung diterjemahkan sebagai ‘gejala tifus’.