
Mengendalikan Anak Suka Memukul

Nantinya, hal ini akan berlalu, kok, Ma. Menyerang secara fisik cenderung mereda begitu ia bisa mengatakan dan mengendalikan perasaan marahnya. Sementara itu, inilah berbagai trik untuk menyiasatinya:
1. Perhatikan dulu si korban, bukan si pemukul. Jadi, si pemukul akan melihat kalau perhatian Anda lebih pada seseorang kesakitan. Dari sini, ia tahu bahwa ia tidak boleh memukul sembarangan dan perilaku buruk tidak akan membuatnya segera mendapat perhatian.
2. Cari tahu mengapa anak memukul, sehingga ia tahu kalau Anda mengerti alasannya. Misalnya, “Ternyata, kamu benar-benar ingin bermain dengan mainan itu, tapi tidak memakai kata yang ramah untuk membantu kamu mendapatkannya, ya?” Namun, bila terus memukul, ia harus dikeluarkan dari kelas. Paling tidak, ia tidak akan terus menyakiti orang lain.
3. Antisipasi situasi di mana ia cenderung memukul (mengambek di akhir hari atau tidak mau berbagi satu-satunya boneka Spidermannya?), dan cobalah untuk berada di dekatnya untuk menghindari berbagai masalah yang mungkin muncul.
4. Pujilah begitu ia bisa berinteraksi dengan temannya melalui kata-kata. Ini berarti kalau ia sudah bisa mengendalikan diri dan juga lebih sabar. Umpan balik yang bersifat positif akan membuatnya lebih bangga.