Yuk, Latih Kesabaran Anak untuk Menunggu!
Tidak ada orang yang suka menunggu, apalagi anak kecil. “Secara perkembangan dan neorologis, menunggu itu sulit karena anak-anak harus bertahan sampai keinginan mereka diketahui secepatnya,” kata Michael Osit, penulis buku Generation Text: Raising Well-Adjusted Kids in the Age of Instant Everything.
“Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mulai mengajarkan kesabaran sejak anak berusia balita. Tentu, Anda ingin si kecil mengembangkan toleransi terhadap perasaan tak sabaran, sehingga mereka tak akan bertindak impulsif ketika menghadapi perasaan semacam itu di masa depan.
- BIARKAN MEREKA MENUNGGU.
Jangan selalu memberikan semua hal segera sesudah si kecil meminta sesuatu. “Biarkan ia merasakan ketidaknyamanan menunggu karena hal itu adalah upaya yang harus ditempuh supaya anak berubah menjadi lebih baik,” kata Dr. Osit. Dengan tidak memberikan jus secepatnya, misalnya, Anda akan membantu mereka mengatasi ketidaksabarannya.
- “BAGAIMANA PERASAANMU, NAK?”
Bila harus menunggu sesuatu, balita tidak bisa mengungkapkan rasa frustrasinya. Jika si kecil yang masih berusia 3-6 tahun harus menunggu, Mama bisa mengatakan: “Mama tahu rasanya sulit untuk berdiri dan diam di sini, tetapi kamu sedang melakukan hal yang hebat, kamu sedang sabar, dan itu hebat.” “Ketika Anda mendukung anak anda untuk meperjuangkan sesuatu, dia akan cenderung untuk berjuang lebih keras,” kata Dr.Brooks. Jangan lupa, berikan pujian ketika mereka telah menunjukkan sikap sabar.
- TERLIBAT DI DALAM AKTIVITAS YANG MENINGKATKAN KESABARAN.
Mama perlu mengajak si kecil untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang tak menawarkan hasil instan, seperti bermain lego dan puzzle, atau menanam benih bunga dan melihatnya bertumbuh. “Pastikan mereka tidak hanya bermain menggunakan gadget yang menawarkan hasil instan,” kata Dr. Osit.
Foto: 123rf
Baca juga : 12 Kunci Pengasuhan Agar Anak Memiliki Empati
Foto: 123rf
Baca juga : 12 Kunci Pengasuhan Agar Anak Memiliki Empati