Makanan Organik Untuk Anak
Di awal kehidupan anak, setiap mama ingin memberi yang terbaik untuknya, terutama asupan makanannya. Syaratnya? Tak hanya bergizi, tapi juga bersih, diolah dengan aman, dan kalau bisa… organik! Kenapa organik? Organik adalah segala sesuatu yang alami. Ini berarti semuanya murni berasal dari alam. Mulai dari benih, media tanam, hingga pupuk dan proses pengolahan lanjutannya. Lebih aman? Pastinya.
Tak hanya itu keunggulan organik, karena menurut Dr. dr. Saptawati Mulailah dengan 1 rasa MPASI agar anak bisa mengenal rasa dengan baik dan meminimalkan risiko alergi. Misalnya, bubur beras merah, bubur kacang hijau, dll. Bardosono, MSc. dan dr. Dian Novita Chandra, MGizi, staf akademik Departemen Ilmu Gizi FKUI RSCM dan pakar gizi medik Indonesian Nutrition Association (INA), kandungan nutrisi bahan pangan organik lebih tinggi dibandingkan bahan pangan non organik. Salah satu buktinya adalah kandungan gula dalam bahan pangan organik relatif lebih tinggi, sehingga tidak memerlukan penambahan gula dalam proses pengolahannya. Selain itu, sayur dan buah-buahan organik terbukti memiliki kandungan antioksidan dan polifenol yang lebih tinggi sekitar 10 – 50 persen dibanding sayur dan buah-buahan non organik.
Begitu juga dengan kandungan karbohidrat total dan serat. Karenanya, penggunaan bahan pangan organik untuk makanan pendamping ASI di tahun pertama kehidupan anak bisa dijadikan pertimbangan. Sayangnya, harga bahan pangan organik di atas rata-rata. Tapi, selalu ada cara untuk memberi anak makanan terbaik. Beberapa sayur dan umbi-umbian bisa dengan mudah Anda tanam sendiri di rumah, dengan masa panen yang tidak terlalu lama. Lebih hemat dan juga sehat. Tertarik untuk mencoba?
Tak hanya itu keunggulan organik, karena menurut Dr. dr. Saptawati Mulailah dengan 1 rasa MPASI agar anak bisa mengenal rasa dengan baik dan meminimalkan risiko alergi. Misalnya, bubur beras merah, bubur kacang hijau, dll. Bardosono, MSc. dan dr. Dian Novita Chandra, MGizi, staf akademik Departemen Ilmu Gizi FKUI RSCM dan pakar gizi medik Indonesian Nutrition Association (INA), kandungan nutrisi bahan pangan organik lebih tinggi dibandingkan bahan pangan non organik. Salah satu buktinya adalah kandungan gula dalam bahan pangan organik relatif lebih tinggi, sehingga tidak memerlukan penambahan gula dalam proses pengolahannya. Selain itu, sayur dan buah-buahan organik terbukti memiliki kandungan antioksidan dan polifenol yang lebih tinggi sekitar 10 – 50 persen dibanding sayur dan buah-buahan non organik.
Begitu juga dengan kandungan karbohidrat total dan serat. Karenanya, penggunaan bahan pangan organik untuk makanan pendamping ASI di tahun pertama kehidupan anak bisa dijadikan pertimbangan. Sayangnya, harga bahan pangan organik di atas rata-rata. Tapi, selalu ada cara untuk memberi anak makanan terbaik. Beberapa sayur dan umbi-umbian bisa dengan mudah Anda tanam sendiri di rumah, dengan masa panen yang tidak terlalu lama. Lebih hemat dan juga sehat. Tertarik untuk mencoba?