Bila Hewan Peliharaan Anak Hilang
Anda mungkin sudah tahu apa yang akan disampaikan pada anak saat ikan mas peliharaannya tiba-tiba ditemukan mengambang, atau hamster kesayangannya sudah terbujur kaku di kandangnya. Namun, bagaimana jika peliharaan yang lebih besar seperti anjing atau kucing yang hilang atau mati?
Inilah beberapa taktik untuk dilakukan (atau justru dihindari) di saat-saat tersebut. Lakukan:
- Tunjukkan bahwa Anda peduli. Hewan peliharaan adalah bagian dari keluarga, dan Anda ingin si kecil tahu bahwa jika ada anggota keluarga yang hilang, Anda akan mengusahakan segala cara untuk mencarinya. Cobalah menelepon atau berbicara dengan orang yang bisa membantu Anda atau memasang pengumuman kehilangan.
- Biarkan anak membantu. Mungkin perannya tidak besar, namun ia akan merasa telah melakukan sesuatu yang berarti. Misalnya, membantu menyebarkan selebaran, dll.
- Beritahukan guru anak Anda. Anda mungkin akan butuh bantuan mereka jika si kecil mengalami kegelisahan atau kesedihan yang cukup lama.
Jangan lakukan:
- Panik. Kehilangan binatang peliharaan saja sudah membuat anak sedih bukan kepalang, apalagi melihat orangtuanya ikut panik. Jadi, tetaplah jaga emosi Anda, ya, Ma.
- Menyalahkan anak. Jika ia memang membiarkan pintu rumah atau gerbang terbuka, biarkan ia mengetahui informasi ini namun jangan menyalahkannya, ya, Ma. Itu akan membuat anak takut untuk punya binatang peliharaan lagi.
- Berbohong. Walaupun Anda begitu ingin untuk mengatakan pada anak bahwa peliharaan mereka ‘akan kembali’, atau lebih parah lagi, ia ‘tidak ke mana-mana’, namun sebaiknya Anda tidak melakukan itu. Sebaiknya, katakan pada anak yang sesungguhnya dengan cara yang akan mereka mengerti. “Si Pus sedang jalan-jalan ke luar,” atau “Kayaknya Doggie sedang ketemu dengan teman-temannya.”