Bahaya Dry Drowning Saat Anak Berenang
“Kasus dry drowning jarang saya temui di UGD kami,” tutur dr. Mirari Prasadajudio, SpA, dokter spesialis anak dari RS Hermina Kemayoran, Jakarta. “Penyebab mortalitas atau morbiditas yang tersering saya jumpai adalah drowning atau tenggelam.” Karena langkanya insiden ini di Indonesia, dunia medis kita belum mengenal istilah khusus untuk fenomena dry drowning. “Dry drowning sebenarnya adalah gangguan napas akibat kolaps saluran napas, misalnya anak sebelumnya tertelan air, lalu beberapa saat kemudian terjadi inflamasi yang menimbulkan spasme saluran napas,” pungkas dr. Mirari.
Meski begitu, para orang tua dan pengasuh harus menguasai teknik resusitasi dasar, yang akan sangat bermanfaat tidak hanya untuk insiden dry drowning, tetapi juga pada kasus tenggelam pada umumnya. Teknik resusitasi ini biasanya dikenal dengan istilah A-B-C: airway (jalan napas), breathing (pernapasan), dan circulation (sirkulasi). Konsultasikan dengan dokter anak pilihan Anda untuk mempelajari teknik tersebut dengan benar.
Cara pencegahan:
- Segera setelah anak menginjak usia 4 tahun, daftarkan ia ke kelas berenang yang profesional.
- Saat berenang atau bermain air, anak harus memakai pelampung/ban renang, dan diawasi oleh satu orang dewasa yang menguasai teknik CPR.
- Jika ada kolam di rumah, beri pagar pengaman.
- Saat berlibur di perairan, pastikan anak memakai jaket pelampung.
Cara Penanganan:
- Awasi, jika anak langsung minta tidur setelah berenang. Jika memang ada sejumlah kecil air tertinggal di paru-parunya, si kecil bisa muntah dalam tidurnya, dan tercekik.
- Jika Anda mendapati gejala pada anak, segera bawa ke UGD untuk rontgen dada, infus dan pengawasan; yang penting, segera ketika serangan sesak muncul, ada tenaga medis profesional yang siap menangani si kecil.
Meski dry drowning bisa berakibat fatal, jika tidak dideteksi dan ditangani dengan cepat dan tepat, namun Anda tidak perlu khawatir membawa si kecil berlibur atau beraktivitas di perairan. Statistik membuktikan, kasus dry drowning sesungguhnya cukup jarang terjadi, kok. Yang terpenting, tetaplah menjaga keamanan anak di perairan, dan sebagai pihak yang paling mengenal si kecil, jangan ragu membawa ia ke dokter kala kecurigaan Anda timbul. Selamat menikmati momen bermain air dengan si kecil! (foto: fotosearch)