Anak Asma Karena Genetik?
Selama ini ada anggapan anak perempuan yang asma diturunkan secara genetic dari pihak Papa, atau sebaliknya anak laki-lak idari Mama. Benarkah? Sebenarnya menurut Prof. Dr.Hadiarto Mangunnegoro, SpP(K) Direktur -COPD Center dalam acara seminar "Asma Sukar Sembuh?", faktor yang paling mempengaruhi penyakit asma adalah genetik. Apabila anak mengidap asma, salah satu dari Mama Papa juga mengidap asma. Namun, tidak berarti anak perempuan asma diturunkan dari Papa, atau sebaliknya. Anak perempuan asma juga bisa diwariskan dari Mama. Jadi, tidak dipengaruhi oleh gender orang tua dan anak.
Meski bersifat genetis, bila orang tua asma, belum tentu anaknya pasti mengidap asma, lho. Tapi hati-hati, bagi ibu hamil yang juga perokok dan mengidap asma, kemungkinan besar bayi yang dilahirkan anak mengidap asma. Asma merupakan gangguan inflamasikronik saluran napas yang melibatkan banyak seldan elemennya. Inflamasikronik menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan napas yang menimbulkan gejala episodic berulang berupa, sesak napas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam dan atau dini hari.
“Faktor pada ibu hamil akan menurunkan asma kepada janinnya selain disebabkan ibu sudah asma, adanya hormone tidak seimbang, dan janin semakin bertumbuh besar sehingga membuat paru-parunya terbatas untuk bernapas, serta stress pada ibu hamil,” ujar Prof. Dr. Hardianto. Faktor lingkungan juga mempengaruhi individu dengan kecenderungan asma untuk berkembang menjadi asma, menyebabkan terjadinya batuk yang bertambah buruk yang menyebabkan gejala-gejala asma menetap. Termasuk dalam faktor lingkungan yaitu, alergen, sensitif pada lingkungan kerja, asap rokok, polusi udara, infeksipernapasan (virus).