Anak Suka Pakai Bahasa Isyarat
“Razak (18 bulan) kok, belum banyak bicara juga, ya? Sampai sekarang kalau ingin sesuatu ia lebih banyak menggunakan gerakan dan isyarat. Kalau ingin minum susu, misalnya, ia akan menarik baju pengasuhnya dan menunjuk-nunjuk ke arah gelasnya. Kalau ingin mengajak jalan-jalan, ia akan berlari ke pintu dan menunjuk-nunjuk ke luar. Apakah itu normal?” tanya Fitri, mamanya, dari Petamburan, Jakarta.
Kemampuan bicara anak di usia ini memang bervariasi. Ada yang sudah mulai pintar bicara, ada pula yang masih terbata-bata. Sementara anak-anak lain mungkin sudah mulai lancar bicara, beberapa anak baru bisa mengucapkan sesuatu dengan kalimat yang belum jelas. Akibatnya, orang lain di sekitarnya mungkin sulit mengerti apa yang ia maksud. Itulah mengapa, akhirnya ia merasa lebih nyaman menggunakan bahasa isyarat, karena gerakan-gerakan yang ia lakukan rupanya membuat orang lain lebih bisa memahami maksudnya.
Selama Anda yakin ia tidak mengalami gangguan pendengaran, atau tidak menunjukkan gejala-gejala anak autistik, mungkin Anda tak perlu terlalu khawatir. Tapi sebaiknya, tetap dorong ia untuk mengutarakan keinginannya melalui kata-kata. Jadi, kalau ia menunjuk-nunjuk sesuatu, tegaskan permintaannya dengan kalimat.
Misalnya, “Oh, kamu ingin jalan-jalan, ya? Apa kamu ingin melihat angsa di danau seperti kemarin? Atau kamu mau melihat lagi kupu-kupu di taman?” Beri kesempatan padanya untuk menjawab dengan menatap dan menunggu sampai ia memberi jawaban.
Kalau ia tak kunjung menjawab dan hanya balas menatap Anda, tak perlu dipaksa untuk menjawab, Ma. Katakan saja, “Baiklah, ayo kita jalan-jalan.” Sambil berjalan, tetaplah mengajaknya bercerita tentang apa saja yang Anda temui bersamanya di sepanjang jalan.
Sesekali, sedikit kejutkan ia dengan ekspresi spontan seperti, “Lihat! Cantiknya sayap kupu-kupu itu! Bagaimana menurutmu?” Atau, “Aduh! Kenapa kucing-kucing itu bertengkar? Ayo, kita buat mereka berhenti.” Lama-lama, ia pasti akan berusaha merespon kalimat atau menjawab pertanyaan Anda.