Anak Senang Menggigit Teman
Acara bermain anak berlangsung aman-aman saja hingga tiba-tiba ia menggigit temannya. Jangan langsung memarahinya, ya, terutama jika ia hanya melakukannya 1 atau 2 kali dalam sebulan.
Para pakar mengatakan, kebiasaan menggigit ini –umumnya, terjadi saat anak berusia 12 – 36 bulan—merupakan salah bentuk komunikasi yang sedikit kasar sebelum anak bisa berkata-kata. Bagaimana kalau ia sering sekali melakukannyat?
“Perilaku ini jangan dibiarkan begitu saja, namun tegurlah secara halus,” ujar Paul Horowitz, M.D., dokter anak pada Discovery Pediatrics di Valencia, California.
Do | Don’t |
Tetap tenang. Normal, kok, membiarkan emosi yang mengambil alih segalanya, namun bagaimana Anda menangani situasi yang terjadi sekarang akan mencegah masalah di masa depan. | Coba-coba menjelaskan kenapa menggigit itu salah. Anak tidak akan mengerti, sebab ia belum tahu arti berempati pada orang lain. |
Perlakukan semua anak dengan cara yang sama: “Maaf, ya, kalau kamu digigit dan kesakitan” dan “Maaf kalau kamu sangat marah sampai-sampai menggigit teman kamu.” | Berteriak atau memukul anak sebagai hukuman. Sama halnya dengan ikut-ikutan menggigit anak untuk menunjukkan kalau hal itu menyakitkan. Melakukan hal tersebut sambil memberitahu kekerasan yang dilakukan anak bisa membuatnya menangkap pesan secara keliru. Bagaimanapun tindakan akan memberi pesan yang lebih keras ketimbang berbicara. |
Katakan bahwa menggigit sama sekali tidak bisa dibenarkan. Bilang, “Kita sama sekali tidak boleh melakukannya, ya” secara tegas. | Mempermasalahkannya. “Tergantung pada bagaimana cara menanganinya, Anda bisa, kok, mempengaruhi perilakunya,” kata Dr. Horowitz. “Dengan memberi terlalu banyak perhatian (positif atau negatif), Anda bisa membuat anak justru menggigit lagi.” |
Jauhkan si penggigit. Pindahkan anak dari anak yang digigitnya dan biarkan ia melakukan aktivitas yang lain. (Istirahat sebentar bisa membantu anak yang lebih besar untuk memahami maksud tindakan Anda). |
|