Anak Perempuan Suka Mainan Laki-laki?
Anak perempuan bermain mainan laki-laki? Apakah ini salah? Selain boneka Barbie, apakah anak perempuan juga bermain dengan mobil-mobilan? Untuk anak perempuan yang sudah lebih besar, apakah ia menikmati pertandingan sepak bola seperti halnya ia menikmati waktu creambath di salon?
Menurut Rosalind Chait Barnett, Ph.D., ilmuwan senior di Women’s Studies Research Center di Brandeis University, sekaligus penulis The Truth About Girls and Boys: Challenging Toxic Stereotypes About Our Children, ’mainan anak perempuan’ dan 'mainan anak laki-laki’ tidak lebih dari sebuah konsep pemasaran.
Anda tak akan menyangka ada begitu banyak hal yang akan Anda dapatkan hanya dengan memberi si kecil mainan yang beragam dan variatif, tak hanya terbatas pada gendernya saja. Putri Arlita, mama dari Kanaya (4), pernah membelikan putri kecilnya 1 set mainan peralatan pertukangan lengkap dengan meja kerjanya. “Iseng saja, sih, karena melihat mainan itu unik dan lucu,” begitu alasannya. Tak disangka, mainan yang sebetulnya identik dengan mainan anak laki-laki itu malah hingga kini menjadi mainan favorit Naya.
Lain lagi dengan Melissa Akbar, mama dari dua anak. "Abigail (20 bulan) suka bermain dengan boneka Star Wars milik Altair (5), kakaknya. Meski begitu, mereka berdua punya cara yang berbeda dalam memainkannya.
Jika kakak selalu memainkannya dengan ‘kekerasan’, seperti mengajak mainannya ini berperang, adiknya memainkannya dengan cara seperti mengasuh. Abigail akan selalu memastikan agar boneka Luke Skywalker selalu pergi ke toilet di rumah bonekanya dulu sebelum ia pergi bertarung," katanya sambil tertawa.
Setiap anak pasti memiliki ‘gaya bermain’ sendiri, yang terkadang unik dan menunjukkan preferensinya. “Meski menyukai mainan peralatan pertukangan (dan belakangan juga baru ketahuan suka memanjat pohon!), Naya ternyata masih suka pakai rok tutu warna pink dan ungu,” kata mamanya. Meski ia memiliki preferensi yang berbeda dengan anak perempuan lainnya, sang mama tetap menghargai pilihannya yang unik ini.
Jangan lupa juga untuk membiarkannya bergaul dengan anak laki-laki, Ma. Jika gadis kecil Anda tak mempunyai kakak/adik, atau saudara laki-laki, Anda mungkin bisa mengajak playdate anak laki-laki teman sekolah atau tetangga dekat rumah. "Bermain dengan anak lain yang berbeda gender akan memperkaya si kecil,” kata Barnett.
Teman laki-lakinya mungkin mengetahui beberapa permainan ‘seru’ yang tidak diketahui putri Anda. Atau, siapa tahu, putri Anda akan memperkenalkan cara bermain jual-jualanan pada teman laki-lakinya. Ya, Ma, penting bagi Anda untuk membuat anak perempuan Anda nyaman berada di sekitar lawan jenisnya sejak dini, karena kita hidup di zaman di mana pria dan wanita akan lebih banyak bekerja sama baik di sekolah maupun di tempat kerja kelak.