Setiap anak akan melalui fase sulit makan alias tutup mulut. Fase ini akan berlalu, kok, dan anak yang tidak terbelakang (bukan disabilitas mental) tidak akan membiarkan dirinya kelaparan. Sediakan saja camilan sehat dan biarkan ia mengambilnya sendiri begitu lapar. Anak akan belajar bahwa ia akan merasa lapar kalau tidak makan.

Anda bisa 'memainkan' berbagai trik agar anak mau makan, seperti bermain dengan warna. Makanan sehat memang tercermin dari berbagai warna yang ada di piring anak sehari-harinya, yakni  merah, kuning, hijau, putih, dan oranye. Lalu, sajikan makanannya di piring ukuran besar untuk orang dewasa. Jadi, meski porsinya ditambah, makanannya akan tetap terlihat sedikit.

Trik ini bisa dicoba pada anak yang sering mengeluhkan porsi makannya terlalu besar, padahal disajikan di piring anak kecil. Begitu juga minumnya. Pilih gelas yang lebih besar dan isi setengah saja, sehingga anak mengira hanya minum sedikit.

Permudah juga cara makannya. Misalnya, sediakan buah yang sudah dikupas dan dipotong atau berikan makanan bertekstur lebih lunak (kentang tumbuk, bubur ayam, oatmeal, dan cream soup kental agar si kecil tidak perlu terlalu lama mengunyah). Bisa juga, sajikan makanan dalam bentuk finger food sehingga anak bisa langsung makan sendiri. Tambahkan juga makanan selingan atau penutup mulut yang milky atau creamy. Misalnya, puding, dll.