8 Cara Menerapkan Organic Parenting yang Ramah Lingkungan
Negara-negara seperti Swedia, Norwegia, dan Denmark mendapat klaim sebagai negara terbaik untuk membesarkan anak. Tak hanya itu, negara Scandinavia atau Negara Nordik lain seperti Finlandia juga konsisten menempati peringkat teratas dunia dari segi pendidikan berdasarkan International Student Assessment (PISA). Tak ayal bila gaya pengasuhan dari negara-negara ini banyak dicari dan diadopsi.
Nah, Organic Parenting adalah gaya pengasuhan khas dari negara-negara Skandinavian yang belakang semakin banyak diterapkan pula oleh orang tua di negara-negara lain, termasuk Indonesia. Organic parenting sendiri dimaknai sebagai gaya pengasuhan yang ramah lingkungan serta mendekatkan anak dengan alam.
Bagaimana, sih, cara menerapkan organic parenting?
1. Dorong Anak Keluar Rumah Setiap Hari
Linda Åkeson McGurk, jurnalis paruh waktu asal Swedia dan seorang ibu, menceritakan pengalamannya tentang gaya pengasuhan organik ala orang tua Scandinavian. Salah satu kebiasaan penting yang ditanamkan dalam organic parenting adalah pergi keluar rumah. Bila banyak orang tua melarang anaknya untuk pergi bermain keluar karena terlalu panas atau khawatir kena angin yang dingin, Orang tua Scandinavian biasa membawa bayinya dengan troli keluar jalan-jalan, tak peduli bila cuaca dingin sekalipun. Bagi mereka yang terpenting anak-anak sudah dilindungi dengan pakaian yang sesuai dengan cuaca saat itu.
Anak-anak juga selalu didorong untuk bermain di luar rumah berjam-jam setiap hari. Menurut berbagai riset, bermain di luar rumah sangat bermanfaat bagi kesehatan anak-anak secara holistik. Mereka jadi lebih sehat secara fisik, memiliki penglihatan yang lebih baik dan lebih tahan terhadap infeksi.
2. Jangan Takut Kotor
Ini adalah pepatah lama tentang pengasuhan. Organic parenting menurut Linda sangat menghargai permainan yang berantakan, karena itu dianggap sebagai bagian penting dari masa kecil yang baik. Sediakan ruang terbuka di rumah, di mana anak-anak bisa bermain tanah, lumpur, air, dan banyak hal lain. Hal ini akan meningkatkan kemampuan sensorik si kecil.
3. Aktif Bergerak
Aktif tak harus diartikan dengan olahraga yang serius. Biarkan si kecil melompat-lompat atau berlari di atas rumput. Bermain lempar-tangkap atau menendang bola, dan lain sebagainya. Dengan demikian tubuh mereka sudah aktif bergerak dengan cara yang sangat menyenangkan bagi mereka.
4. Memberikan Asupan Alami
Organic parenting memberikan anak asupan berupa makanan alami atau organik. Prinsipnya, bahan-bahan yang alami selalu lebih baik untuk kesehatan. Di samping itu, saat anak sakit pun juga diberi pengobatan dengan bahan-bahan alami.
5. Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Di dalam organic parenting, orang tua menjadi pelopor gaya hidup yang ramah lingkungan bagi anak. Oleh karenanya, penting bagi keluarga untuk mengurangi pemakaian plastik, menggunakan listrik dan air secukupnya, atau memilih produk seperti sabun, sampo, atau pakaian yang eco-living di mana limbahnya tidak mencemari lingkungan.
6. Bersepeda atau Naik Transportasi Umum
Orang tua yang menerapkan organic parenting akan mengajak anaknya untuk memilih alat transportasi yang ramah lingkungan seperti sepeda. Selain tidak mencemari lingkungan, bersepeda juga menyehatkan dan memiliki manfaat rekreasional untuk menghibur diri. Untuk bepergian dengan jarak jauh, Anda bisa juga mengajarkan si kecil untuk memilih menggunakan transportasi umum ketimbang mobil pribadi.
7. Waktu Berkualitas Bersama Keluarga
Organic parenting juga mengedepankan pentingnya interaksi antara orang tua dan anak. Oleh karenanya sangat diperlukan alokasi waktu berkualitas di mana seluruh anggota keluarga berkumpul dan terlepas dari kesibukan masing-masing. Tentunya di momen ini tidak boleh ada yang mengganggu, termasuk gadget atau TV. Momen ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan ikatan orang tua dan anak sehingga anak-anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang lebih percaya diri, empati, dan mandiri.
8. Liburan ke Alam
Dalam organic parenting, pemilihan tempat liburan juga menjadi perhatian. Gaya pengasuhan ini menyarankan alam sebagai pilihan tempat liburan, misalnya saja ke gunung, bukit, air terjun, atau pantai ketimbang mal atau taman hiburan. Ajak anak berkemah, berenang, memetik buah, atau memancing ikan di mana mereka akan lebih dekat dengan alam.
Baca juga:
Apa Itu Organic Parenting?
Skandinavia, Negara dengan Pola Asuh Terbaik
Cara Tangani Perbedaan Pola Asuh Anak
5 Tipe Pola Asuh Anak
Apa Itu Mindful Parenting?
(LELA LATIFA)
FOTO: FREEPIK