5 Hal Penting Soal Virus Corona Varian Delta Asal India
Virus corona varian Delta yang berasal India atau B.1.617.2 kini telah terdeteksi di 62 negara, termasuk Indonesia. Sejauh ini telah ada lebih dari 100 kasus terkonfirmasi COVID-19 varian Delta di Indonesia.
Apa saja yang membedakan varian Delta ini dengan varian lain yang sudah lebih dulu masuk ke Indonesia?
Lebih Mudah Menular
Sekretaris Negara Inggris Bidang Kesehatan dan Perawatan Sosial, Matt Hancock menyebut bahwa varian Delta sekitar 40% lebih mudah menular daripada varian sebelumnya. Para ilmuwan memprediksi bahwa varian ini akan menjadi dominan secara global.
Mengakibatkan Gejala yang Lebih Parah
Melansir dari ABC News, gejala yang ditimbulkan akibat varian Delta ini lebih parah dari varian lainnya. Nathaniel Landau, ahli mikrobiologi di NYU Grossman School of Medicine, AS menjelaskan bahwa mutasi virus varian Delta ini memiliki protein dengan kemampuan melekat lebih kuat dalam sel tubuh manusia bila dibandingkan dengan varian sebelumnya ketika menginfeksi manusia.
Lebih Mungkin Butuh Perawatan di RS
Epidemiolog Universitas Deakin di Australia, Chaterine Bennett mengatakan, “Anda dua kali lebih mungkin dirawat di rumah sakit jika Anda mengalami varian itu dan 1,6 kali lebih mungkin berada di unit gawat darurat dalam waktu dua minggu setelah mengalami infeksi.”
Dr. Bhakti Hansoti., Ph.D., profesor kedokteran darurat dan kesehatan internasional di Johns Hopkins University, AS juga menyebut bahwa pasien positif COVID-19 dengan varian delta ini lebih mungkin memerlukan bantuan oksigen dan menderita komplikasi lain.
Anak-anak Lebih Rentan Tertular
Badan Kesehatan Masyarakat Inggris melaporkan adanya peningkatan kasus COVID-19 pada anak seiring dengan peningkatan kasus dengan varian Delta ini. Brett Sutton, Kepala Petugas Kesehatan Victoria, UK melaporkan bahwa varian Delta ini menyebabkan tingkat keparahan yang lebih besar pada anak-anak dibandingkan dengan jenis sebelumnya.
Gejala yang Berbeda dengan Varian Lain
Mengutip dari NHS, gejala umum COVID antara lain batuk, demam, kehilangan penciuman atau rasa. Batuk menjadi gejala paling umum kelima. Akan tetapi, anosmia atau hilangnya penciuman tidak lagi masuk dalam sepuluh besar. Ada gejala yang berbeda dari pasien yang terinfeksi varian ini yaitu pilek. Pilek, demam, sakit kepala, dan sakit tenggorokan menjadi gejala paling umum untuk varian Delta ini.
Baca juga:
3 Varian Baru COVID-19 Masuk Indonesia, Dari Mana Saja?
Bahaya Varian Covid Baru B.1.1.7 Asal Inggris yang Baru Masuk Ke Indonesia
Mama-Papa Sudah Divaksin COVID-19, Tetap Patuhi Protokol Kesehatan
Indonesian Society of Hypertension: Hipertensi adalah Komorbid Tertinggi Pasien COVID-19
LTF
Foto: Freepik
Topic
#corona #coronavirus #viruscorona #covid19 #dirumahsaja #dirumahaja #belajardirumah #workfromhome