Pola Asuh Tepat Untuk Anak
Setelah melewati masa batitanya, kini anak Anda akan semakin pintar dan kritis. Seperti apa pola asuh yang tepat?
Sebagai orangtua, Anda akan mengajarkan lebih banyak hal padanya, mulai dari soal perilaku yang baik, pilihan gaya hidup yang sehat, hingga penerapan nilai-nilai, kedisiplinan, maupun kemandirian.
Semua itu demi mempersiapkan dia untuk tumbuh menjadi pribadi yang matang, sehingga kelak ia akan mampu menjalani kehidupannya dengan baik, termasuk ketika ia harus mengambil keputusan-keputusan penting dalam hidupnya kelak.
Tapi, yakinkah Anda telah menggunakan gaya pengasuhan yang tepat untuknya? Coba simak beberapa gaya pengasuhan di bawah ini:
- Otoriter
Anda mungkin menganggap semua peraturan yang Anda terapkan adalah demi kebaikan anak. Tak heran kalau Anda menganggap sudah seharusnya ia mematuhi semua peraturan itu dengan baik. Jadi kalau tak patuh, bila perlu ya dihukum. Bahkan hukuman fisik pun, menurut Anda, sah-sah saja.
- Neglectful
Orangtua yang menerapkan gaya pengasuhan seperti ini tidak terlalu peduli pada kehidupan anak. Akibatnya, anak seringkali merasa diabaikan karena orangtua terlalu sibuk dengan kepentingan mereka sendiri. Biasanya anak akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak percaya diri, kurang bisa bersosialisasi, dan kerap merasa dirinya kurang berharga.
- Indulgent
Orangtua dengan gaya pengasuhan seperti ini selalu menuruti keinginan anak dan cenderung membiarkan anak berbuat semaunya. Mereka menganggap hal itu adalah wujud rasa sayang, tanpa menyadari bahwa hal itu justru bisa menjerumuskan anak, membuat anak cenderung egois dan tidak mampu mengontrol diri.
- Otoritatif
Dengan gaya pengasuhan ini orangtua selalu mendorong anak untuk mandiri, namun menerapkan batasan yang jelas. Mereka juga selalu bersikap hangat dan penuh kasih sehingga anak tumbuh menjadi pribadi yang bahagia, punya kemampuan menyelesaikan masalah, dan pintar bersosialisasi.
Kira-kira gaya pengasuhan mana yang sudah atau akan Anda terapkan? Selagi belum terlambat, sebaiknya arahkan gaya pengasuhan Anda menjadi otoritatif. Dengan gaya itulah anak akan merasa memperoleh kesempatan untuk didengar dan diperhatikan, namun kontrol tetap berada di tangan Anda.