Potty Training Untuk Anak Perempuan
Benarkah anak perempuan lebih mudah mengikuti potty training dibanding anak laki-laki? Jawabannya ternyata “ya”, meski tak seorang pun tahu alasan pastinya.
Menurut Alison Mack, penulis Toilet Learning, perbedaannya mungkin karena para mamalah yang biasanya menjadi pelatih potty training di dalam keluarga. Mungkin itu sebabnya: Anak-anak perempuan punya keuntungan bisa mengobservasi seseorang yang memiliki kemiripan dengan dirinya. Jadi, ia lebih cepat mengerti saat melakukan potty training.
Saat melatih anak, ingatkan ia untuk membasuh organ vitalnya dari arah depan ke arah belakang, dan bukan sebaliknya. Itu untuk mencegah kuman dari dubur masuk ke dalam vagina. Kalau ini yang terjadi, ia bisa mengalami infeksi.
Mungkin saja, anak masih agak sulit memahami hal ini. Namun, lama kelamaan ia akan mengerti juga kok. Selain itu, Anda perlu mengajari anak Anda untuk mengeringkan vaginanya setiap selesai buang air kecil.
Bila kebersihan organ vitalnya kurang terjaga, infeksi kandung kemih bukan tak mungkin terjadi. Dan ternyata, ini lebih sering dialami anak perempuan di usia potty training ini. Apa dong, tanda-tandanya? Sebaiknya, Anda berhati-hati, jika anak lebih sering pipis dibanding biasanya, sakit saat berkemih, mengompol tanpa sadar, sakit perut, atau tiba-tiba merasa ingin pipis tanpa bisa ditahan. Bila gejala-gejala ini muncul, sebaiknya Anda segera memeriksakannya ke dokter anak.