Jangan Lakukan Ini Saat Toilet Training
Empat hal ini lebih baik dihindari sebelum mengajari anak Anda menggunakan toilet.
Jangan mengomel. Anda mungkin saja merasa telah membantu anak dengan menyarankannya untuk pergi ke kamar mandi setiap 15 menit. Tetapi, terlalu sering mengingatkannya bisa berdampak buruk lho. Beberapa anak merasa sangat tertekan karena harus menyenangkan sang orang tua, sehingga menyalahkan diri sendiri ketika tidak bisa buang air. Jika tujuannya adalah mengajar anak untuk mengenali kebutuhan tubuhnya, mengomel justru tak akan membantu.
Jangan mulai di masa transisi. Melatih anak menggunakan toilet bisa berhasil dengan cepat jika anak Anda siap, Anda dalam keadaan rileks, dan keluarga Anda siap untuk menjadwalkan pelatihan ini. Jangan memberi latihan jika Anda baru pindah, memiliki bayi atau binatang peliharaan baru, serta ada anggota keluarga yang meninggal atau bercerai.
Jangan persoalkan kebersihan, dulu. Jangan membuat anak Anda bingung dan takut terhadap bakteri yang nakal atau berekspresi jijik terhadap kotoran ketika berada di toilet umum. Biarkan anak menguasai prosesnya dulu dan belajar mencuci tangan dengan cara meniru gerakan Anda. Pelajaran tentang kebersihan bisa menyusul nantinya, setelah anak Anda mulai terbiasa.
Jangan dengar pendapat orang lain. Banyak ibu yang mendapat tekanan yang cukup keras dari ibu mereka gara-gara penggunaan lampin. Akibatnya, para ibu itu ikut-ikutan merasa tegang. Selama latihan menggunakan toilet, tekanan emosional bisa segera menjadi tekanan fisik, berupa sembelit atau ketakutan. Ingat, Anda adalah ‘sekutu’ terdekat anak Anda. Abaikan saja pendapat orang di sekitar soal lampin ini. Yang paling memahami kebutuhan anak kan Anda sendiri.