Bila Otak Anak Keliru Merespon Informasi
Setiap detik, menit, dan jam, tubuh kita (termasuk si kecil) menerima begitu banyak informasi melalui indra yang dimilikinya. Otak, yang bertugas sebagai ‘polisi’ mengatur arus lalu lintas informasi dan pesan-pesan sensorik tersebut, lalu mengolah dan mengintegrasikannya untuk merencanakan dan mengorganisasi perilaku atau respons yang tepat sesuai fase perkembangan anak.
Nah, hubungan antara perilaku dengan fungsi otak dalam menindak lanjuti setiap informasi yang diterima indra ini dikenal dengan istilah sensori integrasi. Untuk mudahnya, sensori integrasi bisa diilustrasikan dengan keterangan sebagai berikut:
Pada kondisi normal, kita mengandalkan indra untuk merespons lingkungan, seperti merasakan panas dan dinginnya air, tekstur kain halus dan kasar, atau rasa sakit dan nyaman. Semua informasi tersebut diterima oleh indra, dan diproses secara refleks oleh otak untuk menghasilkan respons tertentu. Misalnya, menjerit dan menarik tangan ketika menyentuh air panas, atau memegang dan mengusap-usap bagian tubuh yang sakit akibat tertusuk duri.
Pada anak dengan gangguan sensori integrasi, proses lalu lintas informasi ini tidak berlangsung sempurna, menyebabkan semua informasi masuk tanpa pengolahan yang tepat. Pada akhirnya, menimbulkan berbagai masalah yang mengganggu proses perkembangan anak.
Foto : Foto Search