Penyakit Khas di Musim Hujan
Musim hujan memicu beberapa penyakit merebak. Kondisi cuaca bersuhu dingin, membuat anak lebih rentan terserang penyakit. Penyakit apa saja yang umum dialami anak saat musim hujan, dan bagaimana mencegahnya?
Demam dan Flu
Dua gangguan kesehatan ini paling rentan menyerang di musim hujan. Sebaiknya jangan disepelekan, gangguan ini merupakan gejala bahwa tubuh tengah membangun pertahanan melawan infeksi. Lebih tepatnya, demam bisa merupakan gejala aneka penyakit. Mulai infeksi ringan sampai yang serius.
Cara mencegah: Menjaga asupan makanan. Nutrisi yang cukup akan meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga tidak mudah terserang penyakit.
Diare
Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan pola konsumsi makanan. Sebab penyakit ini umumnya disebabkan kuman atau virus yang biasa mencemari makanan dan minuman, apakah itu makanan buatan rumah ataupun makanan jajanan.
Cara mencegah: Jaga kebersihan. Pastikan setiap makanan dan minuman yang masuk ke dalam mulut adalah yang terjamin kebersihannya. Artinya, selain harus lebih higienis dalam mengolah dan menyiapkan makanan di rumah, sebaiknya jangan jajan sembarangan.
Demam Tifoid
Penyakit ini disebabkan bakteri Salmonella Typhi. Sumber penularan paling utama adalah air dan makanan yang terkontaminasi Bakteri Salmonella Typhi hanya hidup dalam tubuh manusia. Bakteri tersebut ditemukan dalam feses dan urine penderita. Penyebaran bakteri terjadi akibat aktivitas cuci tangan yang kurang bersih dari penderita setelah berkemih atau buang air besar.
Cara mencegah: Jaga kebersihan. Hindari jajan sembarangan. Selalu mencuci tangan sebelum makan.
Demam Berdarah Dengue (DBD)
Memasuki musim penghujan, ancaman DBD kembali mengintai. DBD adalah penyakit infeksi virus, yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini menyerang sistem pembekuan darah. Ini bisa diketahui dari turunnya kadar trombosit dalam darah. Darah yang tidak bisa membeku akan mengakibatkan perdarahan.
Cara mencegah: Hindari perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti dengan cara 3M (menguras, mengubur dan menutup). Yaitu, menguras bak mandi, mengubur kaleng bekas dan menutup bak penampungan air.
Baca juga: Usia Berapa Anak Rentan Tertular DBD?