Anak Gemuk atau Kurus. Mana Lebih Sehat?
Untuk mengetahui pertumbuhan si kecil, biasanya orang tua hanya mengandalkan berat badannya (BB). Padahal BB hanya merupakan salah satu parameter pertumbuhan anak.
Masih ada aspek pertumbuhan lain yang perlu dipantau, yakni panjang badan (PB) atau tinggi badan (TB), Indeks Massa Tubuh (IMT), dan lingkar lengan atas. “Pertumbuhan adalah suatu proses. Jadi, jangan menilai status pertumbuhan anak secara sesaat, melainkan harus berkesinambungan sejak lahir sampai saat ini,” kata dr. Purnamawati S. Pujiarto, Sp.AK, MMPed.,
Kenaikan BB tidak bisa dipatok di angka tertentu karena kenaikan berat dan panjang badan berubah sejalan bertambahnya usia. Untuk itu, mama bisa melihat kurva pertumbuhan versi WHO yang memang lebih cocok untuk anak Asia. Sayangnya, untuk di atas usia 5 tahun, WHO belum membuat kurva pertumbuhannya.
Jadi, mama bisa memakai kurva pertumbuhan CDC (Central For Disease Control – USA) yang sebenarnya dibuat untuk anak Amerika Serikat. Seperti apa kurva tersebut, bisa dilihat pada link berikut:
Kurva WHO, klik di sini!
Kurva CDC, klik di sini!
Pertumbuhan anak memang dinilai dengan cara memplot BB anak sejak lahir sampai saat ini di kurva pertumbuhan BB, lalu menarik garis antara titik-titik plot tersebut. Dari sini, bisa terlihat apakah garisnya terus naik mengikuti grafik atau mendatar bahkan menurun.
Yang sering dilupakan, setelah ditimbang, BB dan PB/TB anak tidak diplot di kurva pertumbuhan. Jadi, mama hanya menilai pertumbuhan dari angka secara sesaat. Misalnya, naiknya, kok, cuma 500 gram? Padahal, yang harus dinilai garis tren pertumbuhannya sejak lahir. Nah, mama bisa membaca kurva pertumbuhan dengan cara seperti ini:
Ingin mengetahui berapa IMT si kecil? Mudah, kok. Inilah cara menghitungnya adalah:
BB (satuan kilogram)
----------------------------- = IMT
TB² (satuan meter)
Berbedakah IMT orang dewasa dan IMT anak? Jawabannya, sangat berbeda, Ma. Pada orang dewasa, IMT dilihat berdasarkan angka yang dihasilkan dari perhitungan di atas. Ia dikatakan sehat bila nilai IMT-nya 18,5 – 24,9. Di bawah 18,5, ia termasuk underweight (berat badan kurang). Jika IMT-nya 25 ke atas, ia disebut overweight (kelebihan berat badan) atau obesitas (kegemukan).
Untuk anak, BMI diplot pada kurva pertumbuhan yang menggunakan garis persentil untuk mengetahui apakah ia underweight (kurang dari persentil 5), risiko mengalami overweight (persentil 85 - 95), dan overweight (lebih dari persentil 95). Mengapa menggunakan kurva? “Khusus BMI pada anak, WHO memang menetapkan penggunaan kurva yang bisa digunakan secara berkala.
Proses pertumbuhan anak terus berlangsung, sehingga penggunaan kurva bisa dengan mudah memantau apakah pertumbuhannya baik berat badan maupun tinggi badan sesuai usianya,” kata DR. dr. Rini Sekartini, Sp.A(K), dokter anak di subbagian tumbuh kembang di RS Bunda, Jakarta. (Penulis: Indita Indriana/Foto: dok. Feminagroup)