Anak Belum Lancar Bicara, Perlukah Terapi?
Usia dua tahun ke atas, umumnya anak sudah bisa melafalkan dan merangkai kata. Jika si kecil belum bisa bicara di usia tersebut, apa yang harus orangtua lakukan?
Banyak orangtua ragu dan takut untuk pergi ke dokter anak atau psikolog meski telah menyadari, anak menunjukkan gejala mengalami gangguan bicara dan bahasa. Padahal, jika usia si kecil lebih dari 3 tahun tapi belum bisa melafalkan kata, tak ada salahnya lho, berkunjung ke terapis wicara.
Bagaimana proses terapi wicara?
Terapis wicara melakukan evaluasi awal yang digunakan untuk mendapatkan bagaimana keadaan awal anak yang mengalami bahasa dan bicara anak.
- Pertama: Pemeriksaan mekanisme mulut dan sekitarnya yang meliputi bentuk, kekuatan dan pergerakan dari bibir, langit-langit, gigi, lidah dan gusi. Tujuannya adalah untuk mengetahui bahwa faktor yang menyebabkan kelainan dalam berbicara tidak disebabkan oleh struktur dari alat berbicara tersebut.
- Kedua: Pengucapan dari anak (artikulasi) untuk mengetahui kemampuan dalam mengucapkan huruf-huruf konsonan dalam bahasa Indonesia. Biasanya terapis akan menggunakan gambar atau tulisan yang dapat mewakili konsonan tertentu.
- Ketiga: Kemampuan pemahaman (reseptif) dan pengungkapan secara verbal (ekspresif). Misalnya dengan menanyakan ‘mana hidung?’ kemudian anak dapat menunjuk pada hidungnya dan menanyakan ‘ini apa?’ kemudian anak akan menjawab dengan pertanyaan yang diberikan secara verbal.Umumnya, anak berusia 2 tahun sudah memiliki sedikitnya 300 kosa kata.
- Keempat: Evaluasi suara yang dilihat dari nada (pitch) biasanya dari rendah ke tinggi, kualitas (apakah serak), kekerasan (loudness), resonansi (misalnya sengau).
- Kelima: Evaluasi kelancaran berbicara yang artinya pola berbicara yang menggunakan ritme. Apakah anak berbicara dengan gagap atau tidak.
- Keenam: Evaluasi formal pendengaran. Meskipun secara profesional adalah wewenang dari ahli THT, namun terapis wicara melihatnya dari sisi dimana gangguan pendengaran berdampak pad aperkembangan berkomunikasi dan perkembangan akademis.
- Dari hasil analisa, terapis akan membuat suatu perencanaan terapi yang disebut sebagai Individualized Educational Plan (IEP).
Ketika kemampuan bicara si kecil sudah setara dengan teman-teman seusianya. Terapis
wicara juga mempunyai data tentang berapa jumlah normal perbendaharaan kata yang harus dimiliki anak usia tertentu. Frekuensi dan durasi untuk masing-masing anak pasti akan berbeda, tergantung dari diagnosis awal, keadaan si anak, dan kecepatan ia menyerap proses pembelajaran dalam terapi. (Penulis: Dana Pitasmara)
Baca juga: Sudah Si Kecil Imunisasi? Cek Jadwalnya di Sini!