Terapi Musik untuk Anak Autis
Perkembangan kecerdasan emosional dan intelegensi anak autis yang diberi terapi musik sejak dini lebih baik dibandingkan anak autis tidak mendapatkan terapi musik. Seperti apa terapi ini?
Anak-anak autistik menganggap alat musik sebagai media menyenangkan, karena bentuk serta bunyinya. Itu sebabnya, peralatan musik bisa menjadi perantara dalam membangun hubungan antara anak autistik dengan orang lain.
Terapi musik juga mampu menstimulasi aktivitas otak dalam memahami dan mengenali proses yang terjadi di sekeliling anak. Caranya? Mempelajari hubungan sebab akibat antara tindakan dengan bunyi yang dihasilkan alat musik. Anak juga memiliki kebebasan untuk mengekspresikan diri, seperti memukul atau meniup instrumen, berteriak, mengekspresikan rasa senang, dll.
Tidak hanya itu, para peneliti menemukan bahwa musik sendiri memang mampu meningkatkan pertumbuhan otak anak karena musik itu sendiri merangsang pertumbuhan sel otak. Musik bisa membuat kita rileks dan senang hati, yang merupakan emosi positif. Emosi positif inilah membuat fungsi berfikir seseorang menjadi maksimal.
Selain diperkenalkan dengan instrument musik, terapi musik juga dapat dilakukan dengan memutar musik saat anak tidur dan bangun atau berkativitas dengan volume pelan yang cukup didengar oleh semua orang disekitar. Ketika memutar musik ini anak tidak harus konsentrasi atau sengaja mendengarkan. Mereka bisa tidur atau bermain sesuka hati mereka selama 30 hingga 60 menit.
Terapi musik mampu menstimulasi aktivitas otak dalam memahami dan mengenali proses yang terjadi di sekeliling anak. Bagaimana caranya?
Perkembangan kecerdasan emosional dan intelegensi anak autis yang diberi terapi musik sejak dini lebih baik dibandingkan anak autis tidak mendapatkan terapi musik. Seperti apa terapi ini?
Anak-anak autistik menganggap alat musik sebagai media menyenangkan, karena bentuk serta bunyinya. Itu sebabnya, peralatan musik bisa menjadi perantara dalam membangun hubungan antara anak autistik dengan orang lain.
Terapi musik juga mampu menstimulasi aktivitas otak dalam memahami dan mengenali proses yang terjadi di sekeliling anak. Caranya? Mempelajari hubungan sebab akibat antara tindakan dengan bunyi yang dihasilkan alat musik. Anak juga memiliki kebebasan untuk mengekspresikan diri, seperti memukul atau meniup instrumen, berteriak, mengekspresikan rasa senang, dll.
Tidak hanya itu, para peneliti menemukan bahwa musik sendiri memang mampu meningkatkan pertumbuhan otak anak karena musik itu sendiri merangsang pertumbuhan sel otak. Musik bisa membuat kita rileks dan senang hati, yang merupakan emosi positif. Emosi positif inilah membuat fungsi berfikir seseorang menjadi maksimal.
Selain diperkenalkan dengan instrument musik, terapi musik juga dapat dilakukan dengan memutar musik saat anak tidur dan bangun atau berkativitas dengan volume pelan yang cukup didengar oleh semua orang disekitar. Ketika memutar musik ini anak tidak harus konsentrasi atau sengaja mendengarkan. Mereka bisa tidur atau bermain sesuka hati mereka selama 30 hingga 60 menit.
Baca artikel penting tentang autisme lainnya, di sini!