Jenis Pujian yang Tidak Menguntungkan Bagi Anak-anak
Sering kali, dengan atau tanpa disadari, orang tua sering memberikan pujian: “Kamu pintar” atau, “Cerdas banget, sih, anak Mama-Papa”, atau, “Wah, kamu memang yang paling hebat.”
Kalimat-kalimat tersebut bisa dengan sangat mudah Anda ucapkan. Sepintas, tidak tampak ada yang salah dengan kalimat tersebut. Akan tetapi, ternyata ada alasan mengapa Anda sebaiknya tidak mudah mengucapkan itu terus menerus di depan si kecil.
Memicu Stres Anak
Niat hati ingin memuji atau memotivasi, pujian yang mengatakan bahwa anak Anda pintar justru akan menimbulkan masalah. Lingkungan kita secara tidak langsung menempatkan anak-anak untuk menjadi yang terbaik. Mereka punya beban untuk memiliki nilai yang sempurna, cerdas, berprestasi, mendapat peringkat, atau berada di kelas unggulan.
Melansir dari Scientific American, sering kali orang tua memberi tekanan tambahan dengan selalu menanyakan berapa nilai yang didapat anak-anak dan selalu mendorong mereka untuk jadi yang terbaik. Anak-anak dapat berpikir bahwa mereka harus terus memenuhi pujian ‘kamu pintar’ dan menyenangkan orang tuanya. Ini dapat membuat mereka stres karena mereka takut tidak mendapat pujian tersebut bila melakukan kesalahan. Stres meningkat ketika anak-anak terus dipuji karena kecerdasan mereka.
Baca juga: Hati-hati, Kritik pada Anak Bisa Akibatkan Stres
Lebih Tidak ‘Tahan Banting’
Carol S. Dweck, Ph.D., pengajar psikologi di Universitas Standord, AS, bersama rekan-rekannya meneliti ratusan siswa SD di New York. Peserta penelitian dibagi ke dalam dua kelompok, yakni mereka yang dipuji karena kecerdasan mereka dan mereka yang dipuji atas upayanya. Hasilnya menunjukkan bahwa memuji kecerdasan anak-anak akan cenderung membuat mereka kurang tahan banting dalam menghadapi tantangan.
Baca juga: Gaya Pengasuhan yang Menumbuhkan The Resilient Kids.
Pasalnya, anak-anak yang terbiasa dengan pujian cerdas akan merasa bahwa mereka adalah yang terbaik dan tidak mungkin ada yang mengalahkan. Penelitian ini juga lebih lanjut memberikan tes yang sebetulnya dirancang untuk siswa kelas 8 pada para peserta. Hasilnya adalah para siswa yang dipuji atas upaya mereka, mereka bekerja sangat keras sekalipun melakukan banyak kesalahan.
Anak-anak yang dipuji karena kecerdasannya menjadi berkecil hati dan melihat kesalahan mereka sebagai tanda kegagalan. Tes kecerdasan anak-anak yang dipuji atas kecerdasannya menurun 20%. Sebaliknya, anak-anak yang dipuji atas upayanya meningkat 30%.
Memuji boleh saja, Ma. Akan tetapi, pujian yang terlalu cepat bisa merugikan si kecil. Sebaiknya, Anda lebih bijak memberikan pujian padanya.
Baca juga:
Pujian yang pas
Cara Efektif Memuji Anak
Kapan Anda Perlu Memuji Anak?
Tidak Memuji Anak Secara Berlebihan
Bijak Memuji Anak
(LELA LATIFA)
FOTO: FREEPIK
Updated: Desember 2021
Topic
#usiasekolah #parenting #parentingstyle