Penyebab Depresi

Anda termasuk yang terkejut membaca berita kematian actor Robin Williams beberapa bulan lalu? Tak menyangka ya, seorang actor dan comedian yang karyanya menghibur banyak orang ternyata sudah lama menderita depresi. Mendengar istilah depresi pun kebanyakan orang tak begitu paham bagaimana sebenarnya penyakit depresi itu, seringnya disamakan dengan rasa sedih yang berkepanjangan, demikian menurut Stephen Ilardi, seorang psikolog klinis di University of Kansas.

Menurut penelitian Washington University School of Medicine, depresi berat bisa dialami pada usia berapa saja, tapi 32 adalah usia rata-rata saat depresi mulai datang. Depresi juga lebih banyak dialami oleh perempuan ketimbang laki-laki. Gejala-gejalanya sendiri jauh dari sekedar ‘kesedihan tak berujung’, termasuk diantaranya: kehilangan minat atau kesenangan saat melakukan normal atau hobi, mudah tersinggung dan marah, senewen dan gelisah, menurunnya gairah seksual, kemampuan konsentrasi menurun, insomnia atau tidur berlebihan, rasa lelah kronis dan letargi.

Lalu apakah depresi bisa disembuhkan dan diobati seperti penyakit-penyakit lainnya? Tergantung, depresi yang penyebabnya situasional seperti respon terhadap stress atau trauma, kehilangan dan ‘kejadian besar’ dalam hidup umumnya bisa sembuh dengan pengobatan yang tepat serta psikoterapi. Tapi depresi berat yang berulang membutuhkan pengobatan dan terapi dalam jangka waktu lama, itupun seringkali tidak menyembuhkan secara total melainkan hanya mengurangi tingkat keparahan depresi dan mengurangi frekuensi kambuh.   



Photo : Corbis Images

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia