Cegah Penularan Sakit Mata
Tidak bisa dipungkiri kalau warna kemerah-merahan pada bagian dalam mata disebabkan infeksi bakteri atau virus. Mata (atau kedua mata) yang terinfeksi bisa saja gatal dan berair, serta sering ada kotoran mata berwarna kekuningan saat tidur.
Tapi sulit lho membedakan antara infeksi bakteri (yang bereaksi terhadap antibiotik) dan infeksi virus (yang tidak bereaksi, namun biasanya menyerang selama tujuh sampai sepuluh hari). “Bila mata betul-betul merah atau kemerah-merahan, dan ada kotoran kekuningan yang tebal, jelas ini infeksi bakteri dan saya langsung memberi resep berupa obat tetes antibiotik. Umumnya sih, mata bening lagi dalam tiga sampai lima hari,” kata Emmanuel Walter, M.D., associate professor dari bagian anak di Duke University Medical Center. Dalam beberapa kasus, antibiotik berupa salep atau yang diminum bisa saja diresepkan.
Mengendalikan infeksi Pastikan Anda:
• Tidak membiarkan anak menyentuh wajahnya. Berikan seperangkat handuk untuk dirinya sendiri (dan lap handuk khusus untuk mata yang terinfeksi; mengompres mata gatal atau iritasi dengan kain dingin atau hangat membuatnya merasa lebih enak), plus gantilah setiap hari. Waspadalah karena setiap kotoran yang keluar dari hidung atau mulutnya bisa mengandung kuman yang sudah siap tempur. Jadi, ingatkan anak untuk memalingkan muka ke lengan begitu batuk atau bersin.• Tandai barang-barang yang digunakan bersama, seperti minuman, makanan, atau peralatan, serta batasi kontak langsung antara saudara sekandung—tidak mencium, bergelut, mandi atau tidur siang bersama. Awasi langsung saat anak mencuci tangan dengan sabun dan air hangat sebelum makan.
• Bersihkan mainan yang kelihatan kotor atau baru dipakai si sakit bersama anak lain dengan sabun dan air hangat. Lakukan sampai mata anak bening kembali. Bisa juga sih, Anda masukkan mainan kotor ke bak cuci atau mesin cuci.
• Pastikan seprai bersih, juga. “Bila mata merah mulai menyerang, saya punya side job setiap harinya berupa mengganti dan mencuci seprai, sarung bantal dan sarung guling. Capek banget-banget sih, tapi paling tidak penderitaan anak tidak berkepanjangan,” tutur Gina, ibu dua anak di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.